Kemenperin Berbagi Ilmu Pengembangan IKM Kepada Negara Colombo Plan

Oleh : Ridwan | Kamis, 19 Juli 2018 - 14:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) terus berupaya berbagi ilmu tentang pengembangan IKM kepada negara Colombo Plan.

Dalam hal ini, Direktorat Jenderal IKM Kemenperin bekerjasama dengan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Colombo Plan dalam Program Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) bertajuk “Capacity Building Program on Enhancing the Development of Small and Medium Industry” yang digelar pada 18 Juli – 30 Juli 2018 di Jakarta dan Bandung.

Dirjen IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengatakan, program ini telah menjadi acara tahunan bagi kami, dengan demikian kami terus menyampaikan penghargaan kami kepada Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Rencana Kolombo untuk menjadi tuan rumah dan bekerja sama dengan kami untuk menempatkan Program Pelatihan ini bersama.

"Kita bisa sama-sama belajar juga melalui program ini. Kita juga bisa dapat informasi, mereka butuh produk IKM apa, yang nanti kemungkinan bisa kita penuhi,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih usai membuka acara tersebut di Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Ditambahkan Gati, program tahun ini memiliki tema khusus, yaitu Percepatan Industri Kecil dan Menengah Melalui Penelitian dan Pengembangan.

"Kami memilih tema ini karena kami perlu menunjukkan kepada teman-teman kami dari Colombo Plan Member Countries, upaya luar biasa dalam mengembangkan IKM melalui R&D oleh lima pusat industri keunggulan di Bandung yang berada di bawah Pengembangan Industri dan Badan Penelitian Kementerian Perindustrian," terangnya.

Gati berharap pelatihan tahun ini akan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya Litbang pada pengembangan industri kecil dan menengah.

"Semoga kerjasama selatan selatan dapat menempa persahabatan yang solid dan timbal balik, terutama dengan negara-negara anggota Plan Kolombo," ungkap Gati.

Acara ini diikuti oleh 20 peserta dari negara-negara anggota Colombo Plan antara lain Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, India, Laos, Myanmar, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, dan Indonesia.

Selama program tersebut, para peserta diberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pengembangan IKM di Indonesia, khususnya di provinsi Jawa Barat, dengan tema Small and Medium Industry Acceleration Through Research and Development.

Program pelatihan yang dilaksanakan di Jakarta merupakan sesi kelas yang menghadirkan berbagai narasumber dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Sekretariat Negara, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dan Lembaga Pengembangan Ekspor Indonesia. 

Sementara di Kota Bandung nantinya para peserta melaksanakan workshop membuat kain jumputan di Balai Besar Tekstil dan menjajal mesin CNC buatan Balai Besar Logam dan Mesin.

Selain itu dilakukan kunjungan ke Balai Besar Pulp dan Kertas untuk melihat proses daur ulang kemasan aseptik, serta ke Balai Besar Bahan dan Barang Teknik untuk pengembangan baterai lithium ion dan proses layanan dengan menggunakan prinsip IoT. 

Peserta juga akan diajak mini workshop membuat hiasan keramik di Balai Besar Keramik. 

Tak hanya mengenai R&D, peserta juga akan berkenalan dengan IKM di kota Bandung dan Cimahi yaitu Batik Komar serta Bandrek Hanjuang, Matoa Indonesia, dan Elina Keramik. 

Untuk memperlihatkan kemajuan Indonesia dalam hal kedirgantaraan dan pengembangan startup inkubator, peserta dijadwalkan berkunjung ke PT Dirgantara Indonesia dan Bandung Techno Park. 

Tak lupa, para peserta yang semuanya berasal dari Asia tersebut akan diperkenalkan dengan sejarah dan budaya Jawa Barat dengan mengunjungi Museum Konferensi Asia Afrika dan Saung Angklung Udjo.

Gati berharap bahwa program ini akan berbuah dan dapat memberi Anda perspektif baru untuk pengembangan IKM di negara Colombo Plan.

"Saya sangat yakin bahwa program kami akan terus berkontribusi pada penguatan kerjasama Selatan-Selatan dan Segitiga serta memperkuat persahabatan antara Negara-negara Anggota Rencana Kolombo," pungkasnya.