Kadin Klaim Bisnis Konstruksi dan Infrastruktur Makin Sexy

Oleh : Ridwan | Kamis, 19 Juli 2018 - 12:08 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Sektor konstruksi masih menjadi bisnis yang paling menarik bagi para investor baik dalam negeri maupun luar negeri karena pemerintah Indonesia semakin gencar membangun infrastruktur. 

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Konstruksi dan Infrastruktur Erwin Aksa dalam diskusi "Peluang Bisnis Konstruksi di Indonesia" yang digelar di Jakarta (18/7/2018) kemarin. 

"Sekarang bisnis yang menarik adalah bidang konstruksi infrastruktur, karena manufaktur saat ini sedang melambat," ungkap Erwin. 

Menurutnya, jasa konstruksi saat ini dapat dikatakan sebagai salah satu pelaung besar yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha nasional di samping berbagai sumber daya alam seperti batubara dan kelapa sawit.

Namun, ia juga menyoroti bahwa "booming"-nya sektor konstruksi ternyata masih memiliki sejumlah kelemahan seperti dalam aspek SDM, teknologi, dan juga permodalan.

"Itulah mengapa kita melihat beberapa hal yang seharusnya tidak terjadi (kecelakaan kerja saat mengerjakan konstruksi infrastruktur)," ucapnya.

Begitu pula dengan teknologi, di mana Erwin melihat bahwa saat ini merupakan eranya teknologi baru dalam bidang konstruksi yang terindikasi dengan banyaknya dibangun "elevated road" atau jalan layang.

Dirambahkan Erwin, dalam bidang peningkatan SDM, Kadin juga siap bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rangka mencari solusi untuk mempercepat pensertifikatan guna membenahi kualitas SDM konstruksi.

"Kebanyakan pekerja seperti di level mandor tidak punya sertifikasi dan ijazah. Kita harus pikirkan bagaimana mereka bisa memiliki sertifikat," ucapnya.

Erwin juga mengingatkan bahwa untuk sektor properti saat ini sedang mengalami penurunan, terutama terkait dengan bangunan apartemen untuk kelas menengah-atas.

Erwin berharap gencarnya pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah juga bisa menutupi kemunduran properti dan menyerap banyak jasa pelaku usaha bidang konstruksi di Tanah Air.