INDUSTRY.co.id - Bandung - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat kembali menggelar Festival Wirausaha Baru 2018. Festival yang akan digelar pada 4 hingga 5 Juli 2018 ini berlokasi di Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Bandung.

Festival Wirausaha Baru 2018 ini merupakan kegiatan pembentukan wirausaha baru di Jawa Barat. Kegiatan utamanya pun seperti pameran, gelaran produk-produk hasil dari peserta wirausaha baru.

Adapun peserta dan tamu undangan yang hadir sebanyak 600 peserta Wirausaha Baru dari 15 angkatan pelatihan 2018, para pendamping, mentor, para kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota se Jawa Barat. Sekitar Seribu partisipan dari berbagai perguruan tinggi dan SMKN se-kota Bandung.

“Tujuan dari kegiatan ini untuk mengevaluasi kegiatan atas selesainya rangkaian pelatihan wirausaha baru yang dilaksanakan oleh Disperindag Provinsi Jawa Barat semenjak tahun 2014 hingga saat ini. Dimana Disperindag Provinsi Jawa Jarat mempunyai tugas untuk melaksanakan pelatihan atau pembentukan wirausaha baru sebanyak 15.000 wirausaha baru selama 5 lima tahun,” papar Kepala Disperindag Jawa Barat, Mohamad Arifin Soedjayana saat ditemui Industry.co.id di Pusdai, Bandung siang tadi (4/7/2018).

Terdapat 20 stand wirausahawan baru Provinsi Jawa Barat dan 15 stand pendukung jalannya aktivitas para wirausaha di Jawa Barat, seperti Bank BJB Jabar, Bank BRI, Jamkrida Jabar dan PT Pegadaian. Sedangkan untuk informasi mengenai standarisasi dan sertifikasi ditampilkan stand dari Kemenkumham Jawa Barat dan MUI Jawa Barat.

Selain itu, terdapat stand informasi mengenai place market dan cara pemasaran dengan menggunakan IT akan ditampilkan POGG Digital Bandung, PT Shopee Internationl Indonesia, Blibli.com. Untuk informasi mengenai kemasan, pelatihan, dan pembinaan yang dilakukan Disperindag ditampilkan dari UPTD IPOK dan bidang-bidang pembina dari Disperindag Provinsi Jawa Barat dan stand asosiasi di Jabar seperti APPU.

“Saya sampaikan apresiasi kepada 600 wirausahawan baru. Langkah ini penting karena untuk menenangkan era globalisasi membutuhkan banyak wirausaha baru,” tambah Mohamad Arifin.