Kementan Siapkan 2 Juta Batang Kopi Varietas Super untuk Petani Kopi

Oleh : Wiyanto | Jumat, 25 Mei 2018 - 14:28 WIB

INDUSTRY.co.id - Jember-Kabar gembira untuk petani kopi di seluruh Indonesia dalam waktu dekat Kementerian Pertanian akan membagikan bibit kopi varietas super hasil penelitian Puslit Koka, Jember. Hal tersebut terungkap ketika Mentan Andi Amran Sulaiman mengunjungi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) di Jember, Kamis, 24/05/2018.

Kopi varietas super dengan produktivitas 3,5 ton/ha menurut Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember sangat istimewa,  memiliki akar yang lebat, hingga cocok dikembangkan di daerah perbukitan untuk penahan longsor. Lebih hebat lagi ujar Kapuslit koka varietas kopi super tahan hama "nematoda" atau cacing akar yang menjadi momok petani kopi, bila melakukan replanting. Hama nematoda biasanya berkembang pada akar tanaman kopi yang lama dan cepat menyerang tanaman baru. Vietnam sudah beberapa kali meminta untuk dapat mengimpor bibit kopi super ini, akan tetapi hingga kini tidak layani, tutur Kapuslit Koka Jember.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mendengar penjelasan Kapuslit Koka terlihat sumringah. Iya, kami setuju untuk tidak menjual ke negara lain, perintah bapak Presiden, mengembalikan 500 tahun  kejayaan tanaman rempah Indonesia termasuk kopi,  bisa menggunakan bibit kopi super ini.

Mentan menanyakan berapa harga setiap batangnya, dijawab kapuslit Rp.9.000. Kenapa mahal,  kejar Mentan, Kapuslit menjelaskan harga tersebut melalui tender, dan sudah termasuk biaya pemeliharaan selama 4 bulan di polybag.

Andi Amran Sulaiman menyambut gembira hadirnya varitas baru kopi super, ini akan meningkatkan produksi kopi kita, yang  saat ini hanya rata-rata 0,5 hingga 0,8 ton/ha. Bila ini nanti sudah kita kembangkan di petani, bisa menaikkan pendapatan petani 5 hingga 7 kali lipat, dan searah dengan program Presiden. Kita fokus untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas pertanian. Baru-baru ini BPS merilis peningkatan ekspor pertanian 24 persen  kita optimis. Bila fokus pada komoditas ekspor yang memiliki nilai tambah pada produksi petani, negeri ini akan lebih cepat memenuhi target, untuk menjadi  lumbung pangan dunia.

Usai mengunjungi Puslit Koka Jember, Mentan melanjutkan kegiatan di PT. Mitra Tani 27 melepas ekspor kedelai Jepang (edamame).