INDUSTRY.co.id - Jakarta - Bermula dari rasa bosan yang dialami, Ryan Hidayat (26 tahun) yang saat itu seorang apoteker, nekad meninggalkan pekerjaannya dan memulai bisnis berjualan busana hijab secara online pada tahun 2015 lalu. Ryan, bersama istrinya, Rika memulainya dengan menjadi dropship busana hijab yaitu jilbab dan kerudung.

Namun, hanya berlangsung dua bulan menjadi dropshipper, mereka beralih untuk menjual produk grosir dengan modal awal sebesar Rp500 ribu. Mereka menjual barang apa saja yang sekiranya bisa dijual melalui online.

“Keuntungannya yang didapat dulu ya Rp200 ribu hingga Rp300 ribu. Dulu sih, namanya Hidayat Store, karena kita nge-jualin barang apa aja, kan,” tutur Ryan saat ditemui Industry.co.id di tempat pengiriman barangnya di kawasan Cilingcing, Jakarta pada Selasa (15/5) kemarin.

Sampai pada akhirnya, Ryan dan Rika memutuskan untuk memproduksi produk sendiri dengan menjual hijab seperti jilbab dan kerudung dan mengubah namanya menjadi Hidayat Hijab Store.

“Kalau ditanya mengapa kita pilih menjual hijab, karena hijab yang aku sering pakai, dan mayoritas masyarakat Indonesia juga muslim banyak yang pakai hijab,” kata Rika, sang istri.

Hidayat Hijab Store terus mencatat kenaikan penjualan sejak awal tahun 2017. Pada bulan Ramadan tahun lalu, bisnis online hijabnya ini mengalami peningkatan 2 hingga 3 kali lipat, dimana pada hari biasa mereka mengirimkan 60 paket per hari.

“Bulan Ramadan 2017 kemarin kita bisa kirim 100 paket per hari. Nah, awal bulan ini (Mei 2018) sudah naik penjualannya,” tambah Rika.

Bisnis online sepasang suami istri ini biasanya mengalami puncak peningkatan pada dua pecan sebelum Hari Raya. Dengan stok Ramadan sebanyak 15.000 pieces. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp17 ribu hingga Rp55 ribu.

Mengenai omset, per bulannya Hidayat_Hijabstore ini mampu mendapat rata-rata sekitar Rp100 juta. Ditambah lagi, Ryan dan Rika mempeluas bisnis online-nya melalui salah satu e-commerce, Shopee.

“Apalagi setelah gabung di Shopee, pembelinya banyak dari luar Jawa seperti dari Aceh, Sulawesi dan Makassar. Lalu, sekali order bisa sampai 400 hingga 500 pieces, itu untuk dijual kembali. Kalau pembeli yang untuk dipakai sendiri paling banyak beli 3 hingga 5 pieces,” tutup Ryan.