BRI Gali Pendapatan Jasa Antisipasi Penurunan Marjin

Oleh : Wiyanto | Kamis, 03 Mei 2018 - 15:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan terus menggali potensi pendapatan jasa atau Fee Based Income (FBI) untuk mengantisipasi penurunan marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM).

"Kami diminta menurunkan suku bunga, tentu ini berpengaruh terhadap NIM juga. Tapi kalau kita bicara pendapatan, tidak hanya NIM tapi kita berusaha mengelola dan menggali 'fee based income' sebaik-baiknya," kata Direktur Utama BRI Suprajarto, saat jumpa pers, di Jakarta, Kamis (3/5/2018)

Berdasarkan laporan keuangan BRI pada triwulan I 2018, NIM BRI turun 59 basis poin dari 8,08 persen pada triwulan I 2017 menjadi 7,49 persen.

Fee based income BRI pada triwulan I 2018 mencapai Rp4,98 triliun atau tumbuh 23,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,02 triliun.

"Ke depan, kami sudah punya 'pipeline' untuk menumbuhkembangkan 'fee based income' ini lebih baik lagi. Kami akan mengembangkan digital banking," ujar Suprajarto.

Selain mengembangkan layanan perbankan digital, lanjut Heru, pihaknya juga akan mengembangkan layanan manajamen kas (cash managemet), yaitu jasa perbankan yang disediakan oleh bank untuk nasabah perusahaan dan perorangan pengusaha, dalam membantu mereka mengolah arus kas dan arus informasi bagi transaksi keuangan bisnis.

BRI juga akan mengembangkan 'supply chain management' yaitu jasa perbankan untuk membantu mengatur aliran proses perdagangan yang menghubungkan antara produsen, supplier, dan konsumen secara langsung.

"Aplikasi itu sudah kami bangun dan sudah mulai efektif. Dengan cash management yang lebih baik, akan banyak nasabah bertransaksi di BRI dan akan memberikan kontribusi ke 'fee based income' BRI," kata Suprajarto lagi.

Pada triwulan I 2018, BRI mencetak laba bersih sebesar Rp7,42 triliun, tumbuh 11,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,66 triliun.

Salah satu penopang utama laba BRI tersebut yakni penyaluran kredit yang tumbuh 'double digit' di atas rata rata industri perbankan Indonesia.

Pada triwulan I 2018, secara konsolidasi BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp757,68 triliun atau naik sebesar 11,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp681,27 triliun.

Pencapaian tersebut di atas tingkat pertumbuhan kredit perbankan nasional pada Maret 2018 yang tercatat 8,5 persen.