IPHOS Tingkatkan Kontribsi Penunjang Kegiatan MICE

Oleh : Herry Barus | Selasa, 24 Januari 2017 - 09:22 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Indonesia Profesional Organizer Summit (IPHOS) mampu memainkan peran penting dalam memberikan kontribusi pendapatan signifikan bagi penyedia sarana penunjang kegiatan MICE

“IPHOS pada 2017 memiliki potensi bisnis yang ditawarkan kepada para Seller diharapkan meningkat sebesar 20% menjadi Rp31,56 Miliar,” jelas Harry Nugraha, Founder IPHOS, dalam acara MICE Revolution: Now or Never, Senin (23/1/2017).

Sebagai perbandingan lanjut Harry, pada penyeleggaraan IPHOS tahun 2015, para Buyer yang hadir mencetak sejarah dengan membukukan permintaan bisnis di hari pertama senilai Rp15,6 Miliar. “Sementara total potensi bisnis MICE yang ditawarkan  oleh Buyer tumbuh sebesar 16,89% dari tahun 2014.”

Profesional Organizers adalah agen-agen pembangunan yang mandiri, membayar pajak dan mendukung program kerja Pemerintah karena justru memberi lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

Penyelenggaraan IPHOS tahun ini dihadiri 250 Delegasi dari perusahaan PCO, EO, Incentive, Coorporate brooker dan industri perhotelan terkemuka di Indonesia. Profesional Organizer terbukti mampu memberikan multiplier effect dan menghidupi usaha-usaha lain di sekitarnya.

Terkait dengan telah diberlakukannya pasar bebas Asean, Profesional Organizer juga bisa mengembangan dan penangkap peluang yang ada di sana.

“Ke depannya program kerja Profesional Organizer bisa sejalan dengan Visit Indonesia 2018. Sudah ada program kerja yang  berkesinambungan dengan program kerja PHRI dan program Kemenpar,” jelas Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran  Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani kepada INDUSTRY.co.id.

Dikatakan lebih lanjut oleh Hariyadi, Event-even internasional yang sudah rutin diselenggarakan di Singapura, Thailand, Malaysia bisa dipindahkan ke Indonesia. “Ini tantangan bagi Profesional Organizer yang harus diwujudkan secepatnya. Prasarana pendukung sudah tersedia semua di Jakarta, Surabaya atau Bali.”

Terselenggaranya event-event internasional di Indonesia sejalan dengan program pemerintah terkait kunjungan wisatawan manca negara pada 2018 sebanyak 18 juta  dan sebanyak 20 juta pada 2019.

“Target 20 juta wisman di 2019 bukan pekerjaan mudah. Kalau tidak dibuat program yang tidak terkoordinasi akan sulit tercapai. Pemerintah terbatas anggarannya, belum lagi target pajak juga tidak tercapai. Maka, kita ajak semua steakholder  untuk bersinergi mengisi 2018 semaksimal mungkin, Jadikan 2018 tahun kebangkitan pariwisata, “tegas Hariyadi.