Ketua IMF Desak Pembuat Kebijakan Hindari Semua Tindakan Proteksionis

Oleh : Herry Barus | Jumat, 20 April 2018 - 11:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Washington- Christine Lagarde, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), pada Kamis (19/4/2018) mendesak para pembuat kebijakan untuk menghindari semua tindakan proteksionis di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra dagang utamanya

"Pembatasan-pembatasan perdagangan belum terbukti membantu dan kami menduga bahwa mereka mungkin bahkan akan memperlemah kepercayaan," kata Lagarde pada konferensi pers pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia, menambahkan semua negara harus "bekerja sama untuk menyelesaikan perselisihan tanpa menggunakan langkah-langkah luar biasa."

Sementara dampak aktual dari ketegangan perdagangan saat ini pada pertumbuhan global "tidak terlalu besar" dalam hal produk domestik bruto (PDB), sulit untuk mengukur erosi kepercayaan dalam jangka pendek karena para investor enggan berinvestasi, kata Lagarde.

Ketua IMF menduga bahwa ketegangan perdagangan akan dibahas di antara banyak pertemuan bilateral minggu ini, khususnya dalam pertemuan Komite Moneter dan Keuangan Internasional (IMFC) pada Sabtu (21/4), karena para menteri keuangan dan gubernur bank sentral mengakui bahwa perdagangan dan investasi adalah dua mesin utama pertumbuhan global.

"Kami percaya bahwa setiap negara dapat berbuat lebih banyak dari melihat pada kebijakan-kebijakan domestiknya sendiri untuk membantu mereka yang terkena dampak" oleh dislokasi dari teknologi dan perdagangan, katanya.

Lagarde juga menyerukan agar para pembuat kebijakan menggunakan momentum pertumbuhan saat ini untuk meningkatkan reformasi struktural, membangun penyangga kebijakan dan menjaga terhadap risiko-risiko fiskal dan keuangan.

Pertemuan musim semi dua lembaga keuangan internasional terkemuka itu datang setelah pemerintahan Trump baru-baru ini mengumumkan tarif tambahan pada impor baja dan aluminium serta mengancam akan memberlakukan tarif yang luas terhadap impor produk-produk Tiongkok.

Langkah-langkah proteksionisme sepihak ini telah memicu kritik luas dan memprovokasi ancaman pembalasan dari para mitra dagang utama, meningkatkan prospek meningkatnya konflik perdagangan global yang mengancam pemulihan global.

"Prospek pembatasan-pembatasan perdagangan dan pembatasan-pembatasan balasan mengancam merusak kepercayaan dan menggagalkan pertumbuhan global sebelum waktunya," Maurice Obstfeld, penasihat ekonomi dan direktur penelitian di IMF, memperingatkan pada Selasa (17/4/2018).

"Bahwa ekonomi-ekonomi utama menggoda dengan perang dagang pada saat ekspansi ekonomi meluas mungkin tampak paradoks - terutama ketika ekspansi sangat bergantung pada investasi dan perdagangan," katanya.

Obstfeld menyerukan "penyelesaian sengketa yang dapat diandalkan dan adil" dalam kerangka multilateral berbasis aturan yang kuat untuk mengatasi masalah kekayaan intelektual dan "praktik-praktik perdagangan yang tidak adil" lainnya.