Kemenperin Mengantisipasi Perubahan Teknologi Pada Sektor Industri Manufaktur Dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi

Oleh : Ridwan | Kamis, 19 Januari 2017 - 18:10 WIB

INDUSTRY.co.id, Swiss - Menperin bakal mendorong peningkatkan daya saing dan perluasan pasar bagi industri kecil dan menengah (IKM) nasional melalui e-Smart IKM, yang diharapkan dapat menjadi bagian dari rantai pasok dunia.

Terkait dengan peningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal, kami akan melakukan pengenalan terhadap perubahan teknologi dikaitkan dengan skill yang diperlukan.

"Rantai industri menurut forum ekonomi dunia ini meliputi produk-produk barang dan jasa dengan melibatkan beberapa aktivitas mulai dari pengelolaan bahan baku, perakitan, distribusi, penggunaan oleh konsumen, sampai dengan proses daur ulang" ungkap Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri International (KPAII) melalui siaran persnya saat mendampingi Menperin di acara diskusi panel Indonesia Night dalam rangkaian World Economic Forum (WEF) 2017 di Davos, Swiss, Rabu waktu setempat (18/1/2017).

“Oleh karenanya, proses industri itu tidak hanya terpusat pada proses manufacturing, karena pada saat ini masalah lingkungan dan inisiatif berkelanjutan tidak dapat dipisahkan,” ujarnya.  

Pada WEF 2017 dibicarakan mengenai antisipasi perubahan teknologi pada sektor industri manufaktur dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dapat mengubah sistem produksi global serta mengurangi gelombang kompetisi baru diantara produsen dan negara-negara di dunia.

Pada dasarnya, aktivitas produksi tersebut akan mempengaruhi struktur ekonomi pada tingkat global, regional, dan nasional.

Untuk itu, WEF 2017 menjadi ajang untuk memahami transformasi sistem produksi di tingkat global, wadah untuk menjalin kerja sama, serta membangun proyek percontohan untuk mendorong inovasi produksi global dan tenaga kerja secara berkesinambungan.

Beberapa upaya prioritas yang akan dilakukan, antara lain fokus pada riset dan informasi dan meningkatkan kesiapan proses transfer teknologi.  

"Selanjutnya, memperluas pengetahuan tentang produksi, menciptakan jenjang karir produksi termasuk di dalamnya peningkatan kemampuan dan pendidikan, mengutamakan public private partnership pada sektor riil, serta mendorong inovasi dan pertumbuhan" papar Harjanto.