ITB Evaluasi Alumni Program Bidik Misi
Oleh : Herry Barus | Minggu, 18 Maret 2018 - 09:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Bandung- Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan evaluasi terhadap alumninya yang ikut dalam Program Bidik Misi untuk mengetahui tingkat keberhasilan setelah mereka lulus dari perguruan tinggi tersebut.
"Kami melakukan tracer study (pelacakan) pada alumni penerima Beasiswa Bidik Misi untuk melihat apakah secara kualitas pendidikan dan ekonomi, mereka berubah menjadi lebih baik atau tidak," ujar Ketua Lembaga Kemahasiswaan ITB Sandro Mihradi, di Bandung, Jumat (16/3/2018) Sandro mengatakan, Program Bidik Misi yang diluncurkan pemerintah pada 2010 lalu, bertujuan untuk mengangkat masyarakat dari golongan ekonomi bawah agar bisa keluar dari lingkaran kemiskinan, melalui pendidikan. ITB melakukan tracer study khusus pada mahasiswa bidik misi ITB angkatan 2010 dengan tujuan melihat tingkat keberhasilan secara kualitas pendidikan serta daya ekonomi. "Dengan parameter-parameter tertentu, didapatkan hasil bahwa mereka para alumni penerima Beasiswa Bidik Misi di ITB berhasil memperoleh penghasilan yang jauh lebih baik dan kualitas pendidikan yang lebih mumpuni," kata dia lagi. Ia menjelaskan, jumlah responden mahasiswa bidik misi angkatan 2010 sebanyak 450 orang. Dari jumlah tersebut, pihaknya mengukur dengan parameter seperti jumlah rata-rata penghasilan, kategori lulusan, ketersesuaian pekerjaan dengan bidang studi yang diambil semasa kuliah, hingga nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Berdasarkan kategori lulusan, sebanyak 68 persen bekerja dengan penghasilan rata-rata Rp7,5 juta/bulan, lima persen berwirausaha dengan penghasilan sekitar Rp9,5 juta/bulan, enam persen bekerja sambil berbisnis dengan penghasilan sekitar Rp7,2 juta/bulan, dan sebanyak 15 persen melanjutkan studi ke pendidikan yang lebih tinggi. "Jika melihat dari jumlah penghasilan per bulannya saja, maka Program Bidik Misi cukup berhasil. Tinggal selanjutnya, bagaimana agar alumni penerima Beasiswa Bidik Misi ini bisa memberikan dampak berkesinambungan sehingga mereka bisa membantu derajat keluarganya ke arah yang lebih baik," katanya lagi. Ia juga menyebutkan, ada sekitar 10 persen mahasiswa bidik misi yang menggunakan sebagian dana beasiswanya untuk membantu keluarga. Hal ini, kata dia, cukup mengejutkan jika mengingat jumlah dana beasiswa hanya Rp1 juta per orang.