2017, BTN Prioritaskan Bisnis Berbasis Digital

Oleh : Herry Barus | Selasa, 17 Januari 2017 - 05:46 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta —  PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan memprioritaskan transformasi bisnis berbasis digital banking untuk mendukung core business dalam mendorong pemenuhan program sejuta rumah.

Direktur Utama BTN, Maryono, menuturkan langkah tersebut sekaligus memperbaiki proses bisnis agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih baik dan cepat.

"Saat ini, persaingan sangat hebat sehingga mau tidak mau kami harus dapat masuk dalam era persaingan tersebut dan BTN telah siap menyambut persaingan itu dengan bisnis perseroan yang sudah disiapkan berbasis digital banking," kata Maryono melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Ia beralasan prioritas tersebut karena semakin nyatanya dominasi dari kekuatan digital pada aspek bisnis di segala sektor dan lini masyarakat. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh rata-rata usia penduduk sekitar 20-30 tahun serta dominasi generasi millenial, sehingga perlu menyelaraskan perkembangan arah bisnis ke arah pemakaian teknologi digital pada 2017.

"Pemahaman BTN terhadap generasi millenial serta pengembangan SDM generasi millenial di BTN menjadi perhatian managemen untuk mengantisipasi persaingan dan memiliki kehandalan bersaing di market saat ini. BTN akan terus mengembangkan penggunaan teknologi digital terkini yang khusus maupun bersifat umum untuk mendukung layanan dan jaringannya," ungkapnya.

Ia mengimbau kepada seluruh manajemen BTN siap menyambut transformasi bisnis perseroan berbasis digital.

Sebab, tahun ini merupakan tahun yang penuh tantangan, walauapun indikator makro ekonomi dan perbankan Indonesia menunjukkan tren membaik. Perbaikan ini seiring dengan perubahan kebijakan pemerintah di Indonesia yang mendukung penguatan ekonomi pada 2016.

"Berkaitan dengan optimisme pertumbuhan ekonomi tersebut, kami meyakini bahwa peluang bisnis yang besar dalam hal pemenuhan kebutuhan hunian (backlog perumahan) nasional dan pemenuhan kebutuhan non KPR adalah peluang dan potensi riil yang menjadi potensial bisnis perseroan," paparnya.

Kendati demikian, BTN tetap fokus dalam bisnis pembiayaan perumahan. Untuk mendukung pelayanan kredit ini, perseroan akan memperkuat manajemen perkreditan berbasis manajemen resiko serta implemantasi GRC.

"Paling tidak kami optimis untuk pertumbuhan kredit 2017 masih di atas 20% dengan NPL di bawah 3% dan laba perseroan yang lebih baik dari perolehan 2016," jelasnya. (Hrb)