Pengamat: Siarkan Debat Cagub DKI, Televisi Tidak Adil

Oleh : Irvan AF | Selasa, 17 Januari 2017 - 05:33 WIB

INDUSTRY.co.id,Jakarta - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Eka Wenats Wuryanta mengatakan televisi telah bertindak tidak adil dengan menyiarkan debat calon gubernur DKI Jakarta secara langsung dengan cakupan nasional.

"Indonesia bukan hanya Jakarta. Namun, televisi nasional menyiarkan siaran langsung di seluruh Indonesia seolah-olah apa yang disampaikan dalam debat merupakan hal yang perlu diketahui oleh seluruh rakyat Indonesia," kata Eka di Jakarta, Senin (161/1/2017).

Padahal, Eka menilai banyak hal dalam debat yang tidak memiliki relevansi sama sekali dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat di daerah lain.

Daripada menyiarkan debat secara langsung dan keseluruhan, seharusnya televisi cukup mengulas hal-hal tertentu dalam debat melalui pemberitaannya.

"Menayangkan debat secara langsung dan keseluruhan berpotensi membuat beberapa hal yang muncul dalam debat 'digoreng' oleh pihak-pihak tertentu yang mungkin tidak memiliki kaitan sama sekali dengan pemilihan gubernur di Jakarta," tuturnya.

Eka mencontohkan ketika salah satu calon gubernur menyinggung profesi seorang dosen untuk menyerang calon lainnya. Meskipun merupakan suatu hal yang berlebihan, dosen-dosen dari luar Jakarta yang menonton debat bisa saja tersinggung.

Eka juga berpendapat bahwa anggapan bahwa Jakarta merupakan barometer politik di Indonesia, apalagi mengaitkan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dengan pemilihan presiden, tidak sepenuhnya benar.

"Apa betul politik di Jakarta adalah representasi politik di Indonesia? Saat ada salah satu calon ditolak warga, apakah itu merepresentasikan sikap rakyat Indonesia? Kalau benar, itu sangat berbahaya," katanya.(iaf)