Agar Tidak Mudah Jiplak Negara Lain, Pelaku UKM Diminta Patenkan Produknya

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 14 Maret 2018 - 16:56 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Permasalahan penjiplakan produk masih acap kali terjadi di pasar. Ironisnya, rata-rata korbannya adalah pelaku usaha kecil menengah (UKM). Oleh karenanya, para perajin Indonesia diminta untuk tidak mengabaikan masalah hak cipta.

Sekretaris jenderal kementerian perindustrian, Haris Munandar mengatakan masalah hak cipta ini tidak boleh diabaikan. Karena jika diabaikan, masalah hak cipta ini justru orang lain yang mengambilnya. Misal saat pameran di luar negeri barang perajin Indonesia bisa ditiru dan kemudian bisa dipatenkan oleh orang lain.

"Kita pameran di luar negeri, barang kita ditiru, tetapi kita abai dengan hak ciptanya sehingga dia yang malah mematenkan atau mendaftarkan hak ciptanya. Terutama pasar-pasar seperti pasar China. Kalau pasar Eropa umumnya sudah lebih punya kesadaran bahwa hak cipta itu penting sehingga mereka tidak mau," kata Haris Munandar pada Pameran furniture dan kerajinan 'Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) di Jogja Expo Center (JEC) belum lama ini.

Menurutnya, untuk masalah pengurusan hak cipta ini pemerintah memberikan fasilitas kemudahan. Terutama untuk UKM dalam mendaftarkan hak ciptanya.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan pameran kerajian dan furniture berskala internasional di Yogyakarta dari tahun ke tahun kualitasnya semakin baik. Kreativitasnya semakin meningkat dan bentuk yang di pamerkan juga tidak seadanya.

"Dulu yang kita lihat ada yang seadanya saja yang dia punya. Sekarang perajin yang ikut ini mungkin sudah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk desainya, kreativitasnya," kata Sri Sultan HB X pada pembukaan JIFFINA di JEC.

Panitia JIFFINA 2018, Endro Wardoyo mengatakan pelaku usaha yang ikut dalam pameran kali ini mencapai 300 peserta. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun lalu 260 peserta. Pada pameran kali ini menargetkan 4.000 visitor terdiri dari 1.500 buyer luar negeri dan 2.500 buyer domestik.

"Kelebihan dari pameran kali ini buyer yang hadir bisa langsung kunjungi pabrik para pelaku usaha. Disediakan armada untuk mengunjungi pabriknya, ini kelebihan saat ini," kata Endro di JEC.