Menperin: Investasi Sektor Industri Bawa Efek Berantai Bagi Perekonomian Indonesia

Oleh : Ridwan | Selasa, 13 Maret 2018 - 20:30 WIB

INDUSTRY.co.id -Jakarta, Pertumbuhan nilai investasi di sektor industri membawa efek berantai pada perekonomian nasional seperti penyerapan tenaga kerja, peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri, dan penerimaan negara dari ekspor.

"Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi para investor, sehingga kinerja investasi di Indonesia yang sudah baik akan semakin meningkat, dan tentunya investasi existingdapat lebih berdaya saing," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Kementerian Perindustrian mencatat, pada tahun 2017, total investasi (PMA dan PMDN) di sektor industri mencapai Rp274,06 triliun atau berkontribusi sebesar 39,6 persen dari total investasi di Indonesia sebesar Rp692,8 triliun.

Adapun nilai investasi terbesar yang disumbangkan oleh sektor manufaktur, antara lain dari industri makanan sebesar Rp 64,74 triliun, industri logam, mesin dan elektronik Rp64,10 triliun, serta industri kimia dan farmasi Rp48,03 triliun.

Kemenperin memproyeksikan, investasi sektor industri pada tahun 2018 akan mencapai Rp352,16 triliun dan menjadi Rp387,57 triliun pada 2019. "Industri menjadi penggerak utama dari target pertumbuhanekonomi nasional," papar Airlangga.

Mengenai dampak positif terhadap pertumbuhan industri, total tenaga kerja yang terserap pada tahun 2017 sebanyak 17,01 juta orang, naik dibanding tahun 2016 yang mencapai 15,54 juta orang.

"Capaian ini mendorong pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia yang cukup signifikan," papar Menperin.

Selain itu, pada tahun 2017, nilai ekspor produk industri sebesar USD109,76 miliar, naik 13,14 persen dibandingkan tahun 2016 yang mencapai USD125,02 miliar. Capaian ekspor produk industri di tahun 2017 tersebut memberikan kontribusi hingga 74,10 persen terhadap total ekspor Indonesia.

Lebih lanjut, tambah Airlangga, guna meningkatkan investasi di sektor industri, beberapa strategi yang akan dilakukan Kemenperin adalah melakukan optimalisasi pemanfaatan fasilitas fiskal seperti tax holiday, tax allowance, dan pembebasan bea masuk impor barang modal atau bahan baku.

Selain itu, Kemenperin telah mengusulkan adanya terobosan fasilitas baru bagi kegiatan investasi dalam bentuk super deductionuntuk kegiatan litbang dan vokasi serta pengurangan PPh bagi industri padat karya yang mampu menyerap lebih dari 1000 orang.