Kadin: Kenaikan Tarif Impor Baja dan Aluminium oleh AS Akan Timbulkan Efek Domino Bagi Indonesia

Oleh : Ridwan | Senin, 12 Maret 2018 - 13:03 WIB

INDUSTRY.co.id -Jakarta, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengingatkan semua pihak akan efek domino yang ditimbulkan pasca penetapan keniakan tarif impor baja dan aluminium oleh presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Tentu dampak ke Indonesia apa. Kalau kita sih steel (baja), takutnya banyak dumping ke kita saja, karena tidak jual ke sana (AS) jadi dampak ke kita," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani di Jakarta (12/3/2018).

Menurut Rosan, China sebagai produsen baja terbesar secara global tentu akan mencari pasar baru untuk mengalihkan produksi yang tidak bisa masuk ke pasar AS.

"Dengan permintaan sektor konstruksi nasional yang cukup tinggi, China bisa saja membanjiri pasar domestik dengan produk bajanya yang harganya lebih rendah," terangnya.

Oleh sebab itu, Rosan mengingatkan bahwa China bisa saja tidak melakukan tindakan balasan secara langsung kepada AS. Meski demikian, kondisi itu tidak berarti tak ada efek domino yang dialami Indonesia.

"Kalau saya bicara dengan China tidak ada counter retaliasi lah (terhadap AS)," ujar Rosan.

Sebagaimana diketahui, Presiden Trump memulai tekanan pada China dan Eropa melalui kebijakan menaikan tarif dagang. Dua produk yang mengalami kenaikan tarif adalah produk baja (25%) dan aluminium (10%). Rencana tersebut diumumkan pasca pertemuan Trump dengan para produsen baja dan aluminium AS pada 1 Maret 2018

Sejak rencana tersebut diungkapkan Trump, China dan Eropa sudah menyampaikan pendapat resmi. Kedua pihak menilai AS telah menginisiasi babak baru perang dagang. China sebagai produsen terbesar produk baja, misalnya, menyatakan tidak akan tinggal diam.

Sementara UE melalui presidennya, Jean-Claude Juncker mengeluarkan ancaman akan melakukan balasan dengan menaikkan tarif impor atas produk impor populer asal AS, seperti celana jins Levis dan Whiskey Bourbon. Tidak tertutup kemungkinan, kenaikan tarif impor akan diperluas ke produk lain, seperti Harvley Davidson.

Realisasi kenaikan tarif impor baja dan aluminium tersebut ditandatangani Presiden Trump pada 9 Maret 2018.