Kemitraan antara Industri Pengolahan Susu dengan Peternak Sapi Perah Ciptakan Kesejahteraan

Oleh : Kormen Barus | Minggu, 11 Maret 2018 - 11:10 WIB

INDUSTRY.co.id -Blitar, Menteri Peridustrian Airlangga Hartarto pada Peresmian Peternakan Sapi Perah PT Greenfields Indonesia di Blitar, Jawa Timur, Selasa (6/3/2018), mengharapkan pengembangan industri pengolahan susu dilakukan melalui program kemitraan dengan peternak sapi perah secara terintegrasi.

Program kemitraan tersebut, kata Menperin, membawa multiplier effect yang akan memacu pertumbuhan ekonomi daerah, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan penyerapan tenaga kerja, sehingga mampu menyejahterakan masyarakat.

Menperin memberikan apresiasi kepada PT Greenfields Indonesia yang telah berinvestasi membangun peternakan sapi perah modern dan terintegrasi, sehingga ikut berperan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia melalui berbagai macam produk susu olahan yang dihasilkannya.

"Kami berharap perusahaan tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan investasi, produktivitas, perbaikan kualitas, dan metode budidaya ternak yang lebih baik," tuturnya.

Menperin juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah khususnya Kota Blitar yang turut mendorong penciptaan iklim usaha yang kondusif. Hal ini berdampak pada peningkatan investasi sektor industri.

"Kami dengar, di sini sudah ada tiga investor, termasuk ada pabrik gula terintegrasi. Sementara itu, Greenfield menargetkan akan bangun lima pabrik lagi, setelah di Malang dan Blitar. Peluang ini perlu ditangkap, untuk menjadikan klaster industri yang terpadu," jelasnya.

PT Greenfields Indonesia meresmikan peternakan sapi perah di Wlingi, Blitar, Jawa Timur. Peternakan yang kedua ini merupakan upaya ekspansi dari peternakan Greenfields yang pertama di Babadan, Malang.

Dengan mampu menampung lebih dari 10.000 ekor sapi perah di lahan seluas 172 hektar, pertenakan baru ini dianggap yang terbesar di Indonesia. Investasinya ini mencapai Rp612 miliar yang bermitra secara langsung dengan 250 peternak dan sebanyak 3.000 tenaga kerja tidak langsung.

"Efek berantai ini berperan besar mendorong perekonomian nasional dan Blitar , " ungkap Airlangga.

Pada akhir tahun 2020, peternakan ini ditargetkan mencapai kapasitas maksimum 10.000 sapi perahyang menghasilkan sebanyak 50 juta liter susu segar setiap tahun.

Peternakan Greenfields yang kedua ini menggunakan teknologi terbaru, antara lain teknologi pemerah susu otomatis dengan sistemberputar, teknologi kandang sapi tertutup yang menggunakan kipas angin sistem hibrida, serta sistempencahayaan long-day untuk memaksimalkan produktivitas susu sapi.

Menurut Airlangga, pengembangan industri pengolahan susu di dalam negeri ke depannya masih cukup prospektif karena menyangkut pemenuhan kebutuhan primer manusia. Bahkan, subsektor ini juga berkontribusi penting terhadap pertumbuhan signifikan pada industri makanan dan minuman.

Hal ini ditunjukkan dengan laju pertumbuhan industri makanan dan minuman pada pada tahun 2017 yang mencapai 9,23 persen, jauh diatas pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,07 persen.

Di samping itu, peran subsektor industri makanan dan minuman terhadap PDB sebesar 6,14 persen dan terhadap PDB industri nonmigas mencapai 34,3 persen, sehingga menjadikannya subsektor dengan kontribusi terbesar dibandingkan subsektor lainnya pada periode yang sama.