Pertanian Digital Dapat Mengubah Pertanian Menjadi Bisnis Yang Menarik

Oleh : Hariyanto | Jumat, 09 Maret 2018 - 10:02 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Indonesia menghadapi masalah regenerasi petani yang lambat karena kurangnya minat generasi muda di bidang pertanian. Saat ini terdapat sekitar 61% petani Indonesia berusia di atas 45 tahun. 

Melibatkan kaum muda di bidang pertanian menjadi prioritas jika kita ingin mencapai ketahanan pangan nasional. Topik tersebut diangkat dalam acara talkshow Go-Young Farmers yang merupakan bagian dari perhelatan The Jakarta Food Security Summit 2018 yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN). 

Dosen IPB Bayu Krisnamurthi mengatakan, Indonesia akan mengalami periode bonus demografi, dimana jumlah orang produktif lebih tinggi daripada jumlah lansia dan anak-anak. 

"Ini adalah kesempatan bagi kita untuk mengenalkan pertanian kepada generasi muda, jika tidak pertanian akan mengalami kekurangan sumber daya manusia dan akan sulit bagi kita untuk mencapai ketahanan pangan nasional," kata Bayu di Jakarta Convention Center.

Generasi muda adalah kunci, dan pertanian modern adalah solusi untuk menarik generasi muda untuk terlibat dalam bisnis pertanian. Pertanian digital adalah salah satu alat pertanian modern yang dapat mengubah pertanian menjadi bisnis yang menarik.

Hadir sebagai panelis pada acara tersebut adalah Dosen IPB Bayu Krisnamurthi, Petani Muda Terbaik 2016 Adi Pramudya, dan Jens Hartmann, Head of Region APAC 1 Crop Science Division Bayer, dimana mereka sepakat bahwa Indonesia harus meningkatkan daya tarik profesi di bidang pertanian agar dapat mengajak kaum muda terlibat di pertanian, salah satunya melalui modernisasi pertanian.