Gandeng Investor Asing, Pembuatan Pesawat R80 Semakin Mendekati Kenyataan

Oleh : Amazon Dalimunthe | Jumat, 23 Februari 2018 - 08:06 WIB

INDUSTRY.co.id - JAKARTA,-- Pembuatan Pesawat R80 yang diinisiasi oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI) semakin mendekati kenyataan setelah sejumlah perusahaan besar dari luar negeri ikut menanamkan investasinya. Hal ini disampikan oleh Komisaris Utama PT RAI, Ilham Habibie, saat menerima perwakilan dari dua perusahaan asal Italia yang mengambil bagian dalam program pengembangan dan pembuatan komponen Arostruktur utama Pesawat R80, di perpustakaan Habibie-Ainun di di Jakarta, kemarin (22/2).

Kedua perusahaan yang masih dirahasikan namanya tersebut tersebut berkomitmen untuk berpartisipasi dalam program pengembangan dan pembuatan komponen Aerostruktur utama Pesawat R80, meliputi badan pesawat hingga buntut, di luar bagian kopit dan sayap.

"Jadi kita telah menyepakati kerja sama, mengkaji bagian badan sampai buntutnya," kata Ilham Habibie. Ia menjelaskan, perusahaan Italia yang tertarik ikut merupakan bagian dari perusahaan besar Italia di bidang pengembangan dan pembuatan komponen aerostruktur utama untuk pesawat sipil, meliputi desain dan badan pesawat.

Ilham menuturkan, kehadiran kedua ‎perusahaan tersebut membantu mengembangkan dan membuat R80 karena  saat ini masih terdapat kendala dalam pengembangan dan pembuatan R80. Kendala tersebut di antaranya adalah sumber pendanaan.”Pendanaan ‎menjadi masalah karena tidak ada bank yang mau memodali proyek pengembangan. Karena belum ada kepastian keuntungan yang didapat dari hasil pengembangan. Kalau pengembangan tidak bisa dibiayai bank di mana pun di dunia ini karena belum menjual, nanti ada namanya modal kerja karena ada kontrak bukti pengembalian," papar Ilham.

RAI sudah menyelesaikan fase pertama pengembangan dan pembangunan pesawat R80, meliputi desain dasar dan kelayakan pada 2016, kemudian untuk fase dua meliputi pembangunan keseluruhan ditargetkan selesai 2025. Kemudian fase tiga produksi dan penyerahan pesawat ke pemesan. Saat ini sejumlah pemesan, salah satunya adalah NAM Air dan anak perusahaan Sriwijaya Air sudah melakukan pemesanan.

“Dukung dan doakan karena ini bisa jadi pemasukan devisa yang tidak kecil dengan banyaknya pihak yang akan terlibat dalam pengembangan industri dirgantara Indonesia,” pungkas Ilham Habibie. (AMZ)