PTPP Garap Jembatan Holtekamp Jayapura Papua

Oleh : Wiyanto | Kamis, 22 Februari 2018 - 08:26 WIB

INDUSTRY.co.id - Jayapura PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi saat ini tengah mengerjakan proyek pembangunan Jembatan Holtekamp, Jayapura.

Jembatan Holtekamp menghubungkan daratan Holtekamp dengan daratan Hamadi, dengan panjang bentang utama jembatan mencapai 433 meter, sementara jembatan bentang pendekat mencapai 900 meter.

Sumber dana megaproyek pembangunan Jembatan Holtekamp berasal dari APBN dan APBD dengan nilai kontrak mencapai Rp1.27 triliun, dengan Konsorsium PP-HK-NK sebagai Kontraktor Utama.

President Director PTPP Tumiyana menyatakan bahwa proyek Jembatan Holtekamp merupakan contoh sinergi BUMN, dengan Konsorsium PT PP (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero) sebagai Kontraktor Utama, pekerjaan pengelasan baja bentang utama secara segmental oleh PT Boma Bisma Indra (Persero).

"Sedangkan final assembly dan loadout dilakukan di workshop PT PAL Indonesia (Persero).
Proses pengangkatan dan pemasangan center span pada pembangunan Jembatan Holtekamp Jayapura sempat terhenti terkait adanya moratorium atau penghentian sementara pekerjaan konstruksi layang (elevated)," katanya di Jayapura, Rabu (21/2/2018).

Dengan adanya instruksi tersebut, kata dia, beberapa proyek harus dihentikan sementara termasuk Jembatan Holtekamp, dimana proyek Jembatan Holtekamp direncanakan melakukan pengangkatan dan pemasangan center span seberat 2000 ton dengan dimensi tinggi 20 meter, lebar 26 meter, dan panjang 112,5 meter pada hari Rabu (21/02).

Menurutnya, di saat kondisi cuaca dan ombak diperkirakan baik. Satu hari sejak instruksi tersebut dilayangkan, pekerjaan pemasangan rangka jembatan tersebut dilanjutkan hari ini, Rabu (21/02).

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, pemasangan rangka jembatan dilanjutkan karena sudah dievaluasi dan diuji oleh Komisi Keselamatan Konstruksi dan Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan. Hasil evaluasi tersebut menyatakan pemasangan rangka baja jembatan layak untuk terus dilanjutkan.

Arie Setiadi Moerwanto, yang juga menjabat sebagai salah satu Komisaris PT PP (Persero) Tbk menambahkan, jembatan ini menjadi proyek infrastruktur dengan pekerjaan layang pertama yang boleh kembali dilanjutkan setelah adanya instruksi penghentian sementara.

Tepat pada pukul 11.00 WIT setelah mendapat persetujuan, proses pengangkatan dan pemasangan center span dimulai. Proses pengangkatan diperkirakan memakan waktu 6 jam, namun pada pukul 15.30 WIT center span telah berada pada posisinya dan dilakukan adjustment dimensi.

Atas prestasi ini, Konsorsium PP-HK-NK dan Dirjen Bina Marga memecahkan 2 (dua) rekor dunia dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) yaitu :Pengangkatan dan Pemasangan Rangka Baja Jembatan dalam Bentuk Utuh Terpanjang Pengiriman Rangka Baja Pelengkung Bagian Tengah secara Utuh dengan Jarak Terjauh 3.200 Kilometer Acara penyerahan 2 (dua) Piagam Penghargaan MURI diterima langsung oleh Director of Infrastructure Construction PTPP M. Toha Fauzi di Jayapura, Rabu (21/02).

Jembatan Holtekamp dikerjakan dengan metode yang pertama kali dilakukan di Indonesia, yaitu metode strand lifting (full span). Metode ini mempertimbangkan faktor risiko kegempaan di lokasi proyek yang tergolong tinggi, sehingga akan sangat riskan bila proses pelaksanaan dikerjakan sepenuhnya di site.

Konsep utama metode ini adalah mengerjakan proses pemasangan secepat mungkin untuk mengurangi risiko gempa yang terjadi. Mengingat faktor risiko tersebut, pekerjaan pengelasan baja bentang utama secara segmental dilakukan di Pasuruan oleh PT Bromo Steel Indonesia, anak usaha dari PT Boma Bisma Indra (Persero).

Sedangkan final assembly atau perangkaian seluruh segmen menjadi rangka jembatan utuh dan loadout dilakukan di workshop PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, yang memiliki fasilitas memadai dan dilengkapi pelabuhan. Dalam acara seremonial pengiriman bentang tengah Holtekamp di Surabaya, Desember lalu