Menteri PUPR Akui Program 1 Juta Rumah Terkendala Perizinan

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 21 Februari 2018 - 14:35 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan beberapa tantangan penyelesaian program satu juta rumah. Salah satunya adalah harga tanah yang tinggi, terutama di daerah perkotaan. Kedua, yakni masalah perizinan.

"Perizinan di kabupaten/kota bervariasi. Ada yang bisa harian, tahunan, jam-jaman. Ada syarat yang sangat menghambat. Kita fokuskan regulasi ini," ungkapnya di Kementerian PUPR, Jakarta baru-baru ini.

Tantangan terakhir adalah penganggaran. Oleh karena itu, dia mengatakan pemerintah berupaya untuk menyiapkan berbagai macam skema pembiayaan pembangunan perumahan. "Ada beberapa skema. Seperti FLPP, diskon uang muka," kata Menteri Basuki.

Menteri Basuki menjelaskan pihaknya menargetkan akan membangun lebih dari 900.000 rumah di 2018. "Mudah-mudahan ini bisa tercapai, tapi minimum 900.000 bisa tercapai. Kalau tidak, berarti kinerja kita turun," jelas dia.

"2015 sekitar 600.000, 2016 sekitar 800.000 dan 2017 904.000 dan 2018 pastinya harus lebih naik," tandasnya.

Seperti diketahui, realisasi program satu juta rumah yang dijalankan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sepanjang tahun 2017 mencapai 904.758 rumah. Capaian tersebut melebihi target yang ditetapkan di 2017 sebanyak 860.000 rumah.