Bank Indonesia Konsisten Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,5 Persen

Oleh : Wiyanto | Minggu, 18 Februari 2018 - 08:16 WIB

Industry.co.id-Jakarta-Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2018 berada pada kisaran 5,1-5,5%.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut akan didukung oleh investasi seiring dengan berlanjutnya proyek infrastruktur dan terus meningkatnya investasi nonbangunan termasuk investasi swasta, khususnya mesin dan perlengkapan.

“Selain itu, ekspor diprakirakan tetap tumbuh cukup tinggi seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi dunia dan harga komoditas yang tetap tinggi,” kata dia dia di Jakarta, ditulis Minggu (18/2/2018).

Realisasi pertumbuhan PDB triwulan IV 2017 yang membaik menjadi 5,19% (yoy) dari 5,06% (yoy) pada triwulan sebelumnya menunjukkan terus berlangsungnya proses pemulihan ekonomi domestik. Perbaikan pertumbuhan ekonomi tersebut juga didukung struktur yang lebih kuat dengan investasi dan ekspor sebagai sumber utama pertumbuhan.

Menurutnya, investasi tumbuh cukup tinggi 7,27% (yoy) didorong kenaikan investasi bangunan sejalan berlanjutnya pembangunan infrastruktur dan meningkatnya investasi nonbangunan sebagai antisipasi peningkatan permintaan ke depan. Sementara, ekspor tumbuh cukup tinggi 8,5% (yoy) dipengaruhi dampak positif pemulihan ekonomi dunia dan peningkatan harga komoditas.

Selain itu, kata dia, pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh akselerasi belanja pemerintah di tengah cukup stabilnya konsumsi rumah tangga yang didukung inflasi yang terkendali. Di sisi lapangan usaha (LU), berlanjutnya pemulihan ekonomi terutama didorong peningkatan kinerja LU Konstruksi, LU Transportasi dan Pergudangan, serta LU Informasi dan Komunikasi.

Sementara itu, kinerja LU Industri Pengolahan secara keseluruhan masih terbatas meski kinerja sejumlah industri telah mulai meningkat seperti industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian jadi, dan industri logam dasar. Di sisi spasial, ekonomi Sulawesi, Maluku, dan Papua tumbuh meningkat di tengah pertumbuhan ekonomi di Jawa, Kalimantan dan Balinusra yang melambat dan pertumbuhan ekonomi Sumatera yang stabil. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan 2017 mencapai 5,07% (yoy), tertinggi dalam empat tahun terakhir.