Fluktuasi Harga Tambang Internasional Pengaruhi Penetapan HPE Perode Februari 2018

Oleh : Hariyanto | Selasa, 30 Januari 2018 - 10:53 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Fluktuasi harga internasional mempengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) periode Februari 2018. 

Dibandingkan dengan HPE periode Januari 2018, sebagian besar komoditas mengalami kenaikan HPE. Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 26 Tahun 2018, tanggal 29 Januari 2018.

“HPE produk pertambangan mengalami kenaikan. Fluktuasi harga internasional menyebabkan naiknya HPE produk pertambangan. Hanya produk konsentrat ilmenit yang mengalami penurunan,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan dalam keterangan resmi, Selasa (30/1/2018).

Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, nikel, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal. 

Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, nikel, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).

Dibandingkan periode sebelumnya, kenaikan HPE dialami sebagian besar produk di periode Februari 2018. Konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) pada periode Februari 2018 ditetapkan dengan harga rata-rata US$ 2.483,49 /WE, konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62%) dengan harga rata-rata US$ 54,31/WE atau naik sebesar 9,37%, konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO3) ≥ 10%) dengan harga rata-rata US$ 27,75/WE atau naik sebesar 9,37%.

Konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata US$ 284,28/WE atau naik sebesar 16,45%,konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) dengan harga rata-rata US$ 1.083,19/WE atau naik sebesar 2,61%, konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata US$ 978,86/WE atau naik sebesar 5,36%, konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56%) dengan harga rata-rata US$ 32,43/WE atau naik sebesar 9,37%, konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata US$ 1.000,74/WE atau naik sebesar 0,50%, nikel (Ni < 1,7%) dengan harga rata-rata US$ 17,97/WE atau naik sebesar 10,02%, dan bauksit (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata US$ 29,59/WE atau naik sebesar 7,26%.

Sedangkan produk yang mengalami penurunan dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata USD 219,58/WE atau turun sebesar 6,87%. Sementara itu, Pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) tidak mengalami perubahan.

Berdasarkan data teknis penghasil konsentrat tembaga maka diperlukan penambahan range kadar emas (Au) dalam penentuan HPE konsentrat tembaga.
Formulasi perhitungan harga konsentrat tembaga pada HPE periode bulan Februari telah disesuaikan dengan range kadar emas (Au) interval 5 ppm dan kadar perak (Ag) 59,3 ppm.

Menurut Oke, penetapan HPE periode Februari 2018 ini ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait.