Sektor Hulu Industri Migas dan Petrokimia Harus Diperhatikan

Oleh : Dina Astria | Kamis, 25 Januari 2018 - 11:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kebutuhan nasional akan bahan baku industri petrokimia terus meningkat. Impor bahan baku, tekstil, plastik dan olahan kimia juga semakin memberikan angka yang sangat besar. Kondisi ini menjadi gambaran bahwa betapa strategisnya posisi sektor hulu migas dan petrokimia dalam pembangunan industri nasional.

Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan di Menara Kadin pada Kamis (25/1/2018), Kadin Indonesia menilai bahwa sektor industri migas dan petrokimia harus mendapat perhatian yang serius dalam penataan struktur industri nasional.

"Industri petrokimia sebenarnya dapat memberikan kontribusi yang besar kepada negara, seperti mengurangi ketergantungan impor bahan baku, menambah devisa dari produk-produk yang dapat di ekspor, serta dapat membuka lapangan kerja yang luas", jelas Ketua Komite Tetap Industri Kimia dan Petrokimia Kadin Indonesia, Rauf Purnama.

Rauf juga menyatakan bahwa industri petrokimia juga punya posisi strategis dalam pembangunan industri secara keseluruhan dalam rantai produksi lintas sektor industri.

Oleh sebab itu, upaya pembangunan industri yang berkelanjutan sulit diwujudkan bila sektor petrokimia dan industri hulu migas lainnya tidak mendapatkan perhatian serius.

Dalam pandangan Kadin, terdapat sejumlah kendala yang perlu dibenahi untuk mencapai tujuan tersebut. Besarnya permintaan akan produk petrokimia dari sektor industri turunan di satu sisi belum dapat dipenuhi secara maksimal.

Tak hanya bagi industri turunan, industri petrokimia juga mengalamu kendala terkait pasokan bahan baku murah hingga suplai energi. Hal ini berimbas pada harga jual produk yang dihasilkan yang juga sulit bersaing dengan harga bahan baku impor.