PP Presisi Targetkan Kontrak Baru Rp8 Triliun pada 2018

Oleh : Abraham Sihombing | Rabu, 17 Januari 2018 - 11:59 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT PP Presisi Tbk (PPRE) mengincar kontrak baru senilai Rp8 triliun pada 2018. Itu lebih tinggi 35,59% dibandingkan dengan realisasi perolehan kontrak baru perseroan pada 2017 sebesar Rp5,9 triliun.

Jika dibandingkan dengan target perolehan kontrak baru perseroan pada 2017 senilai Rp5,8 triliun, maka realisasi perolehan kontrak baru PPRE pada tahun lalu telah melampaui target, atau sekitar 102% di atas target 2017.

“Kami optimistis meraih target kontrak baru tersebut pada tahun ini. Pasalnya, PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) salah satu unit usaha PPRE telah meraih kontrak jasa coal hauling dari Barasentosa Letari, perusahaan tambang batu bara di Sumatra Selatan, selama tiga tahun,” ujar Benny Pidakso, Direktur Keuangan PPRE, di Jakarta, Rabu (17/01/2018).

Benny menuturkan, dengan perolehan kontrak ini, maka LMA sepanjang satu tahun ini telah meraih dua kontrak coal hauling. Karena itu, perseroan akan meningkatkan jumlah armada alat berat yang dibiayai oleh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) beberapa waktu lalu serta dana internal maupun eksternal bila dibutuhkan.

Benny menjelaskan, pendapatan perseroan yang beasal dari jasa coal hauling adalah pendapatan berulang (recurring income) untuk jangka waktu yang relatif lebih panjang, terutama dibandingkan dengan rata-rata jangka waktu proyek infrastruktur yang berkisar dua tahun.

“Pendapatan dari jasa coal hauling ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan antara 10-15% pada tahun ini. Karena itu, kami berharap, ada satu lagi tambahan untuk kontrak coal hauling pada tahun ini,” papar Benny.

Kendati telah memiliki sumber pendapatan yang terdiversifikasi, demikian Benny, manajemen perseoran akan tetap menargetkan berbagai proyek infrastruktur strategis seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan dan sebagainya dalam target kontrak baru 2018. (Abraham Sihombing)