PT Ratu Prabu Energi Siap Investasikan Rp 337 Triliun Garap LRT

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 08 Januari 2018 - 16:56 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) serius menyatakan minatnya menggarap Light Rail Transit (LRT) Jakarta. Pihaknya akan menanamkan modal investasi LRT senilai US$ 25 miliar atau setara Rp 337,5 triliun dengan kurs dolar Rp 13.500 untuk proyek pembangunan kereta ringan dengan jalur sepanjang 200-400 kilometer.

Kemarin, Ratu Prabu datang dan menawarkan investasi LRT, jumlahnya besar sekali, ujarWakil Gubernur Sandiaga S Uno di kawasan Balai Kota, Jakarta, Senin (8/1/2018).

Ia juga menjelaskan, konsep kerja sama yang ditawarkan oleh perusahaan ini adalah full business dan akan melibatkan investor asing dari tiga negara, yakni Korea, China dan Jepang.

Jalurnya, sambung dia, kemungkinan tidak hanya di kawasan Jakarta. Dengan panjang hingga kurang lebih 400 KM, kemungkinan jalur LRT-nya akan sampai ke kawasan BSD City.

Sandi mengaku gembira dengan usulan dan ajakan kerja sama Ratu Prabu. Meskipun, perusahaan ini sebenarnya bukan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, tetapi manajemen perusahaan telah menunjukan kajian studi dari hasil penelitian selama dua tahun terkait pembangunam proyek LRT Jakarta.

Terus terang, kami sangat gembira. Karena ini adalah satu usulan yang sangat konkret dalam mengatasi masalah kemacetan di Jakarta dan mereka sudah berkoordinasi dengan BPTJ dan Kementerian Perhubungan. Bahkan, sudah tunjukkan kajian studinya, tutur dia.

Saat lari pagi bersama Menteri BUMN Rini Sumarno pagi ini, Sandi menyampaikan skema kerja sama yang ditawarkan oleh Ratu Prabu untuk membangun LRT Jakarta. Mendengar itu, Rini, Sandi menyampaikan, tampak sangat antusias dan menyetujui usulan tersebut.

Bahkan, Rini sempat mengingatkan agar Pemerintah Provinsi melihat dan mengkaji dulu usulan tersebut. "Tadi, kata Bu Menteri antusias juga. Dia bahkan bilang kalau ada pihak swasta mau bangun pakai dana sendiri tanpa bantuan dari pemerintah, kami tetap harus kaji. Dan seandainya itu betul-betul visible, sangat memungkinkan, itu harus kami dorong dan dipercepat. Jadi, sama pandangannya sama kami," terang Sandi.

Disinggung mengenai kajian yang dilakukan oleh Ratu Prabu yang disebut dilakukan selama dua tahun terakhir, Sandi mengaku, telah melihat dan membacanya secara langsung.

Namun, untuk saat ini kajian tersebut tak bisa dibuka kepada publik. Bahkan, manajemen Prabu menolak dengan halus saat Sandi meminta hasil kajian itu ditinggalkan di kantornya untuk dipelajari lebih lanjut.

Saya sudah baca dan lihat hasil kajian studinya, sangat bagus. Tapi, memang waktu saya minta ditinggalkan mereka tolak, tapi enggak apa, itu kan aturan perusahaan memang begitu, masih belum dibuka ke publik, saya hargai, katanya.