Menkop Dorong Anak Usaha Koperasi IPO

Oleh : Ahmad Fadli | Selasa, 19 Desember 2017 - 07:18 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga akan mendorong anak usaha koperasi yang telah berbadan hukum perseroan terbatas (PT) untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kami mendorong koperasi yang sudah mempunyai anak perusahaan dalam bentuk PT untuk IPO," ujar AAGN Puspayoga ketika ditemui awak media  di BEI di Jakarta, Senin (18/12/2017)

Menurut dia, pasar modal memiliki konsep yang hampir sama dengan koperasi karena masyarakat dapat memiliki saham perusahaan meskipun tetap ada perbedaan dalam konsep pengambilan keputusannya.

"Pengambilan keputusan adalah pemegang saham terbesar. Kalau koperasi, yang memutuskan semua anggota," katanya.

Ia mengapresiasi anak usaha Kospin Jasa, PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk. (JMAS), yang telah resmi mencatatkan sahamnya di BEI. Anak usaha Kospin Jasa itu merupakan anak usaha koperasi sekaligus perusahaan asuransi syariah pertama yang melantai di BEI.

"Saya apresiasi mimpi saya sudah terwujud, mudah-mudahan tahun depan ada lagi yang masuk BEI," katanya.

Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan bahwa minat IPO, baik dari perusahaan dengan skala besar, menengah, maupun kecil, cukup tinggi pada tahun ini.

Ia berharap kondisi tahun ini dapat menjadi acuan (benchmark) bagi perusahaan yang ingin IPO pada tahun-tahun mendatang.

"Telah banyak perusahaan yang membuka diri untuk sahamnya dimiliki oleh investor melalui IPO. Dengan IPO, ada alternatif bagi perusahaan meraih pendanaan untuk kegiatan usaha. Tren ini kita harapkan terus berlanjut," katanya.

Sepanjang tahun ini, lanjut dia, terdapat 34 perusahaan yang telah resmi mencatatkan sahamnya melalui mekanisme IPO.

Ia memperkirakan bakal bertambah menjadi 37 perusahaan hingga akhir tahun ini karena ada beberapa perusahaan yang telah siap mencatatkan sahamnya di BEI, yakni PT Jasa Armada Indonesia, PT Campina Ice Cream Industry, dan PT Prima Cakrawala Abadi.

"Kalau tidak ada halangan, bisa 37 perusahaan yang listing tahun ini, masih ada tiga perusahaan lagi dalam proses," katanya.