Kemenperin-Lembaga Terkait Kembangkan Kendaraan Pedesaan

Oleh : Ridwan | Rabu, 06 Desember 2017 - 12:37 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus kembangkan kendaraan pedesaan guna menopang program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin menggandeng enam Kementerian lain dan beberapa lembaga dalam pengembangan kendaraan pedesaan.

"Kami tidak bisa kerja sendiri, untuk itu kami berharap beberapa Kementerian dan lembaga yang kami undang diskusi hari ini dapat membantu kami dalam pengembangan kendaraan pedesaan," ujar Dirjen IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih dalam acara Temu Bisnis IKM Alat Angkut bertema Sinergi Pengembangan Kendaraan Pedesaan Antar-Stakeholder di Jakarta, Rabu (6/12/2017).

Beberapa kementerian dan lembaga yang terlibat dalam pengembangan kendaraan pedesaan antara lain Kemenperin, Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi.

Kemudian Bappenas, Astra Modal Ventura, Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB), Institut Otomotif Indonesia (IOI), Perkumpulan IKM Komponen Otomotif (PIKKO), Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) dan Dinas yang membidangi industri di Klaten, Tegal dan Jawa Tengah.

Menurut Gati, dalam pengembangan kendaraan pedesaan membutuhkan keterlibatan, komitmen, serta sinergi dari beberapa pihak Kementerian dan lembaga.

"Selain itu, masih perlu penyusunan regulasi dan payung hukum dalam pengembangan kendaraan pedesaan, termasuk insentif dan integratornya," terangnya.

Sebelumnya, Gati mengatakan, sebanyak 11 Industri Kecil Menengah (IKM) komponen dinyatakan siap untuk mendukung produksi kendaraan pedesaan yang sedang dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian.

"Ada 11 yang kondisinya siap. Rata-rata dari mereka adalah anggota Perkumpulan Industri Kecil Menengah Komponen Otomotif (Pikko)," katanya.

Gati berharap pengembangan kendaraan pedesaan dapat membawa efek berganda bagi perkembangan industri otomotif dalam negeri.

"Termasuk didalamnya peningkatan kualitas SDM sektor industri otomotif dan alat mesin pertanian dalam negeri," tutupnya.