Dewa Bujana dan Trie Utami Meriahkan Hari Kebudayaan Borobudur

Oleh : Herry Barus | Selasa, 22 November 2016 - 18:03 WIB

INDUSTRY.co.id - Magelang, Tim Bakti Budaya Borobudur menyiapkan perayaan Hari Kebudayaan Borobudur 2016 untuk memperkuat semangat gotong-royong masyarakat dan mengembangkan kepariwisataan kawasan itu.

"Roh kebudayaan atas Borobudur harus terus-menerus dihidupi, termasuk melalui perayaan Hari Kebudayaan Borobudur yang sedang kami siapkan ini," kata salah satu koordinator Tim Bakti Budaya Borobudur Abbet Nugroho di Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah  kepada Antara akhir pekan lalu.

Perayaan Hari Kebudayaan Borobudur rencananya pada 17-18 Desember 2016 dengan berbagai kegiatan, antara lain rangkaian Sonjo Kampung dan panggung kesenian di empat lokasi, yakni Lapangan Pondok Tingal, Lapangan Tuk Songo, Dusun Sodongan, serta Lapangan Kembanglimus.

Abbet yang juga pengelola Kampoeng Dolanan Nusantara di Dusun Sodongan, Desa Bumiharjo, Kecamatan Borobudur itu, mengatakan panggung utama untuk perayaan Hari Kebudayaan Borobudur di Taman Lumbini, Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur.

"Di Taman Lumbini, dicanangkan Hari Kebudayaan Borobudur," katanya.

Ia mengatakan berbagai potensi seni dan budaya, serta kepariwisataan dari 20 desa di sekitar Candi Borobudur bakal ditampilkan, baik di Taman Lumbini, maupun sejumlah panggung lainnya di kawasan bangunan yang juga warisan budaya dunia tersebut.

Rangkaian kegiatan lainnya, seperti lomba bergada, lomba lampion di berbagai desa sekitar Candi Borobudur, peluncuran balai ekonomi desa, pentas gamelan "Gongso Nagari Borobudur", kirab "Nitilaku Mahakarya Borobudur", dan pentas instrumen "Sound of Borobudur" oleh Dewa Bujana dan Trie Utami,

Ia menjelaskan pemasangan lampion atau lentera di berbagai desa sekitar Candi Borobudur berlangsung hingga malam Tahun Baru 2017 sehingga suasana desa-desa sekitar candi itu menjadi terkesan semarak, terutama saat malam hari.

Ia mengatakan tema perayaan Hari Kebudayaan Borobudur 2016 adalah "Gotong Royong Pitutur Agung Guyub Rukun Gemah Ripah Lohjinawi Jayaning Nusantara Amarga Laku Lelaku".

"Memperkuat semangat gotong-royong, itu nilai kebudayaan masyarakat Borobudur yang harus terus digemakan, termasuk dalam rangka menghadapi perkembangan situasi kepariwisataan kawasan Candi Borobudur, semangat kegotongroyongan masyarakat perlu dilestarikan," kata Abbet yang juga Ketua Lesbumi (Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia) Kabupaten Magelang itu. (hrb)