Jasa Marga Kembali Berniat Sekuritisasi Aset Ruas Tol pada 2018

Oleh : Abraham Sihombing | Selasa, 21 November 2017 - 09:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Setelah sukses melakukan sekuritisasi aset terhadap aset tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) pada beberapa waktu lalu, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berniat akan melakukan langkah serupa terhadap beberapa ruas tol yang sudah mature pada 2018.

“Adapun ruas tol yang akan disekuritisasi pastinya adalah ruas tol yang tidak berisiko bagi investor. Ciri-ciri utamanya pendapatannya tidak turun,” jelas Desi Arryani, Direktur Utama JSMR, di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Desi menuturkan, kalau ditinjau secara teknis keuangan, pendapatan Jagorawi pada 2016 hampir Rp700 miliar. Sedangkan aset yang disekuritisasi sebesar Rp400 miliar selama 5 tahun. Karena itu, sekuritisasi aset tersebut selama 5 tahun diperkirakan bakal aman.

“Pasalnya, para investor yakin, bahwa pendapatan tol Jagorawi tersebut tidak bakalan turun hingga ke bawah Rp400 miliar,” tukas Desi.

Berbicara mengenai potensi jalan tol yang bakal disekuritisasi pada 2018, Desi berujar, hingga kini pihaknya masih melihat peluang dari beberapa ruas tol yang dimiliki dan dioperasikan JSMR.

Manajemen JSMR akan lebih dulu memastikan bahwa ruas tol tersebut benar-benar aman bagi investor alias tidak berisiko mengalami penurunan pendapatan di masa depan.

“Kami akan mengkaji, apakah kemungkinannya ruas tol dalam kota atau ruas tol lainnya. Karena itu, kami akan terus memilah-milah hingga menetapkan ruas tol yang aman untuk disekuritisasi aset,” jelas Desi.

Hingga kini, JSMR sangat agresif mencari sumber pembiayaan alternatif, seperti sekuritisasi aset maupun obligasi. Pasalnya, menurut Desi, skema pembiayaan alternatif memiliki keunggulan dari sisi biaya pinjaman yang harus dibayarkan dibanding pinjaman perbankan.

“Disamping itu, jangka waktu pinjaman juga lebih panjang ketimbang pinjaman bank,” imbuh Desi.

Desi menjelaskan, jika JSMR meminjam uang ke bank, maka bunganya dapat mencapai 10% per tahun. Tetapi dengan sekuritisasi aset, bunganya satu persen di bawah bank, sehingga lebih murah.

Hingga 2019, JSMR masih membutuhkan dana Rp58 triliun untuk membiayai penyelesaian proyek pembangunan ruas tol yang sedang digarap saat ini. Ruas tol yang dikelola perseroan hingga 2019 mendatang diprediksi bertambah sekitar 600 kilometer.

Berbagai ruas tol tersebut bukan hanya tol Trans Jawa, tetapi juga terdapat beberapa ruas tol inisiasi, ruas tol di Trans Sumatera, Trans Kalimantan dan Trans Sulawesi. (Abraham Sihombing)