2017 Pemerintah Targetkan 376 Sertifikat ISPO

Oleh : Hariyanto | Senin, 20 November 2017 - 06:57 WIB

INDUSTRY.co.id - Medan- Pemerintah menargetkan bisa menerbitkan Indonesian Sustainable Palm Oil atau ISPO tahun 2017 sebanyak 376 dari 306 sertifikat yang sudah diterbitkan dewasa ini.

"ISPO merupakan kewajiban agar tujuan membuat sawit Indonesia berkelanjutan tercapai," ujar Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Bambang di Medan, Minggu (19/11/2017)

Bambang berada di Medan menghadiri acara peringatan Hari Sawit Indonesia 18 November dan Deklarasi Dewan Sawit Indonesia (DSI) dari sebelumnya bernama Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI).

Menurut dia, dengan semua perusahaan dan petani mengantongi ISPO maka diharapkan tekanan terhadap sawit Indonesia bisa terus berkurang bahkan tidak ada lagi.

Dengan langkah untuk mendapatkan ISPO, maka diharapkan tidak ada lagi celah bagi negara asing khususnya Eropa untuk menyudutkan sawit Indonesia.

"Kalaupun ada RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), ISPO adalah kewajiban," katanya.

Dia mengakui, khususnya petani sulit memenuhi ketentuan ISPO sehingga peran perusahaan juga sangat besar untuk membantu.

Apalagi, kata dia, areal lahan sawit petani juga cukup besar atau 4,7 juta hektare dari total lahan sawit Indonesia yang seluas 11, 9 juta hektare.

"Jumlah penerima ISPO yang sebanyak 306 itu masih sangat sedikit dibandingkan dengan luasan sawit secara nasional yang 1,88 juta hektare," katanya seperti dilansir Antara.

Produksi crude palm oil (CPO) yang sudah mendapat ISPO yang sebanyak 8,15 juta ton itu juga sangat kecil dari total produksi Indonesia yang sebanyak 33, 2 juta ton.

"Jadi penerima ISPO harus terus ditingkatkan apalagi memang sudah menjadi kewajiban," katanya.

Ketua DMSI, Derom Bangun menyebutkan, pekerjaan rumah Indonesia untuk membuat sawit diterima asing memang masih banyak.

Oleh karena itu, ujar Derom, adanya peringatan Hari Sawit Indonesia bisa membuat semua secara bersama-sama membicarakan nasib sawit ke depannya untuk bisa lebih baik.

Perubahan DMSI menjadi DSI juga bertujuan untuk semakin memperluas tugas untuk memperbaiki sawit Indonesia ke depannya.