Wisudawan InterStudi Siap Menjadi Entrepreneur Handal

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 18 November 2017 - 11:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta,- Perguruan Tinggi InterStudi menggelar wisuda Pasca Sarjana, Sarjana dan Program Diploma di Gedung ManggalaWanabhakti, Sabtu (18/11).

Pada wisuda kali ini PT yg membawahi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM INTERSTUDI), Sekolah Tinggi Desain InterStudi, Akademi Sekretaris hari ini meluluskan 400 sarjana di bidang Ilmu Desain, Humas, Penyiaran, Periklanan, Komunikasi Bisnis.

Kampus yang mengusung  motto profesional, handal dan aplikatif itu  secara keseluruhan telah meluluskan 800 wisudawan. “Lulusan dari STIKOM INTERSTUDI hampir semuanya terserap di dunia kerja, ujar Ketua STIKOM INTERSTUDI Marlinda Irawati Poernomo

Direktur Pelaksana Perguruan Tinggi InterStudi Nyoman Darma Atmaja menambahkan, Perguruan Tinggi InterStudi adalah para sarjananya dicetak untuk tidak menjadi pekerja saja,

"Akan tetapi juga menjadi seorang entrepreneur. Terbukti pada wisuda kali ini terdapat empat  entrepreuner muda,” ujar Nyoman.

Staf Ahli Kementrian Tenaga Kerja yg hadir mewakili mentri mengucapkan selamat atas wisuda tersebut dan berharap agar Perguruan Tinggi InterStudi semakin berkualitas dan maju sesuai peraturan Akreditasi.

Ketua STIKOM InterStudi Marlinda Poernomo mengatakan pertumbuhan jumlah mahasiswa di kampus Interstudi saat ini cukup menggembirakan dg semakin besarnya minta lulusan SMA yang ingin kuliah di InterStudi

 

“Kami mempersiapkan para lulusan utnuk dapat bersaing di dunia kerja. Untuk itu Perguruan Tinggi InterStudi  membangun budaya/kultur disiplin, kerja keras dan kerja cerdas,”  tutur Marlinda.

Ia juga menyampaikan, dalam rencana kerja tahun 2018/2019, STIKom InterStudi akan melaksanakan program kelas baru dan kelas jarak jauh Komunikasi Politik yang akan bekerjasama dg DPR RI

Sedangkan Pembina Yayasan menyampaikan agar para wisudawan dapat menjadi suri tauladan terhadap adik-adiknya di lingkungan kampusnya.

Lembaga pendidikan harus berorientasi bgmn menciptakan kurikulum yg sesuai dg kebutuhan  kerja. Dibangun standar kompetensi standar nasional.

Saat ini sdh ada ditingkat kementrian utk mendorong lembaga pendidikan tinggi dan praktisi dalam penyerapan dunia kerja.