500 Chef Internasional Ramaikan Pameran Industri Mamin

Oleh : Chodijah Febriyani | Kamis, 16 November 2017 - 14:11 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pameran internasional makanan dan minuman, Sial Interfood kembali digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat 22-25 November 2017 mendatang. Dihadiri juga 500 chef yang akan hadir baik dalam negeri ataupun luar negeri.

Menurut Daud Salim,  Ketua Penyelenggara Pameran Sial Interfood 2017 sekaligus CEO PT Kristamedia Pratama mengatakan,  "Kita bekerjasama dengan Sial dari Perancis untuk menggelar event akbar di bidang produk makanan dan minuman," katanya dalam jumpa pers Pameran Internasional Sial Interfood di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Pameran bertaraf internasional ini akan diikuti oleh 825 perusahaan dari 32 negara dengan menargetkan akan dihadiri 50 ribu pengunjung dari dalam negeri atau dari luar negeri.

"Sial Interfood akan dihadiri juga 500 chef yang akan hadir baik dalam negeri ataupun luar negeri. Adapun juga mengadakan Gelato Competion, yang untuk pertama kalinya hadir di Indonesia," ujarnya.

Karena bertemakan pameran makanan dan minuman. Sementara, Daru Handoyo selaku Wakil Ketua Umum Asosiasi Kopi Spesial Indonesia mengatakan, "Tahun 2018 akan menjadi tahun kopi, di Sial Interfood, kami akan Membuk banyak pelatihan dan pengetahuan tentang kopi mulai dari membagikan ilmu tentang ragam jenis kopi, hingga mengajarkan cara menyajikan kopi yang baik dan benar," katanya.

Selain itu, Esthy Reko Astuti  Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara mengungkapkan, "Penyelenggaraan pameran internasional ini selain mendatang kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sekaligus mendorong terjadinya transaksi bisnis maupun tranfer of knowledge untuk kemajuan industri pariwisata  khususnya di bidang kuliner makanan dan minuman,” ujar Esthy.

Diketahui, kuliner sendiri menyumbang 30 persen pada tahun 2015. "Dari total pendapatan sektor wisata, kuliner menyumbang 30 persen pada tahun 2015. Dan, untuk memajukanblnya dibutuhkan transfer of knowledge teknologi berstandar global di bidang makanan dan minuman," imbuhnya.