Kuartal IV Ekonomi Dinamis, Ini Peran OJK

Oleh : Wiyanto | Kamis, 16 November 2017 - 09:37 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Otoritas Jaasa Keuangan (OJK) menilai memasuki triwulan ke-IV tahun 2017, kondisi makro ekonomi global bergerak sangat dinamis. Perekonomian Indonesia menghadapi kondisi yang cukup sulit dimana rupiah terdepresiasi lebih dari 3% terhadap dolar sejak mencapai level tertinggi di bulan September 2017.

Riswinandi. Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank  mengatakan atas sentimen negatif  juga datang dari situasi politik-ekonomi eksternal.

“Sebagaimana sudah kita ketahui bahwa baru-baru ini Senat dan House of Representative AS telah setuju untuk mengambil kebijakan pemotongan pajak perusahaan dari 35% menjadi 20%,” ujar dia di Jakarta, Kamis (17/11/2017).

Selain itu, lanjut dia, dampak dari jangka panjang brexit terhadap perekonomian uni-eropa secara luas menimbulkan risiko ketidakpastian terhadap pelaku Bisnis di benua biru. Pasar masih wait and see menunggu kebijakan pemerintah inggris selanjutnya. Selain itu, referendum catalonia di Spanyol juga memperlihatkan bahwa secara geo-politis akan ada riak-riak kecil pada perekonomian eropa.

Dari dalam negeri, mantan direksi Bank  Mandiri tersebut mengungkapkan, Indonesia juga akan memasuki pilkada serentak pada tahun 2018 dan pesta demokrasi pemilihan presiden di 2019. Kedua perhelatan tersebut, dari sisi historis akan meningkatkan konsumsi rumah tangga, dan Produk Domestik Bruto secara keseluruhan. Tugas kita semua agar menjaga suasana bangsa dan negara kita  agar momentum pertumbuhan ekonomi terjaga dengan baik.

“Lebih lanjut dari sisi kami sebagai regulator, berbagai cara dilakukan untuk menjaga stabilitas perekonomian kedepan termasuk dengan menjalankan simulasi penanganan krisis. Simulasi krisis ini, dilaksanakan bersama-sama antara Kementerian Keuangan, BI dan OJK difokuskan untuk menguji penerapan UU No.9 Tahun 2016 mengenai Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK),” katanya.