Pengelola Kawasan Industri Jorong Keluhkan Perizinan Yang Terlalu Lama

Oleh : Ridwan | Kamis, 09 November 2017 - 17:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Pemerintah memalui Kementerian Perindustrian terus mendorong percepatan pengembangan Kawasan Industri Jorong (PT Jorong Port Development/JPD) sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pemerataan perekonomian daerah.

Direktur Utama PT Jorong Port Development (JPD), Wishnu Soehardjo mengatakan, kami sudah masuk proyek strategis nasional (PSN) 14 kawasan industri di luar Jawa kemudian kami juga masuk 64 usulan kawasan ekonomi khusus (KEK).

"Kami berencana akan menjadi Integrated Port and Industrial City. Dan kami juga berterima kasih kepada pemerintah pusat sudah banyak membantu untuk mempersiapkan beberapa infrastruktur disana," ujar Wishnu kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, Kamis (9/11/2017).

Ia menambahkan, posisi Jorong sangat strategis, karena posisinya sendiri tepat ditengah Indonesia. Dan kawasan industri Jorong ini tidak hanya bersaing secara lokal, namun berharap bisa bersaing secara nasional dengan negara – negara lain.

"Posisi kita sangat strategis, ada pelabuhan, ada trans kalimantan rail road, lokasi kita dekat dari bandara Samsudin Noor, nanti juga akan dibangun bandara Mauluka Baulin, jadi semuanya terintegrasi," terangnya.

Namun, kawasan industri Jorong masih terkendala masalah perizinan. Menurutnya, pemerintah daerah dalam hal ini masih lambat dalam menangani masalah perizinan. "kalau di pusat mungkin bisa lebih cepat, tetapi aga berbeda dengan di daerah, responnya terlalu lama," ucap Wishnu.

Menurut Wishnu, klastering di kawasan industri Jorong akan terbagi oleh dua industri. Pertama, adalah hilirisasi besi baja sedangkan step kedua adalah di bidang pertanian serta perkebunan. "Rencana kita akan ada kluster batubara, mineral dan kelapa sawit," ucapnya.

Sebelumnya, PT Jorong Port Development (JPD) melakukan kunjungan kerja ke Jepang, sekaligus menggaet perusahaan Prospec Holding, Inc dalam mengembangkan industri energi  terbarukan (renewable energy).

JPD melalui branding Jorong Borneo Integrated City (JBIC) rencananya akan menjadikan kawasan industri Jorong menjadi kawasan industri yang hijau dan suistainable yang didukung oleh inovasi teknologi Jepang yang dimiliki perusahaan Prospec Holding Inc tersebut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Imam Haryono mengungkapkan, Kemenperin sejauh ini berusaha untuk menjembatani antara pemrakarsa dengan para pemangku kepentingan di wilayah yang bersangkutan.

"Kami telah menyakinkan pemerintah daerah jika pembangunan kawasan industri dapat memperbaiki infrastruktur, jaminan kesehatan, pendidikan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat," ungkap Imam.

Seperti diketahui, Jorong di Kalimantan Selatan menjadi pendatang baru dalam program Quick Wins KI yang digagas Kementerian Perindustrian. Dengan demikian, kawasan industri yang menjadi fokus utama pemerintah berjumlah 14 diluar Pulau Jawa, sebelumnya ditargetkan 13 kawasan. Di tambah dengan dua kawasan di Pulau Jawa, maka totalnya ada 16 kawasan industri.