Nilai Transaksi TEI Tembus Rp18,70 Triliun, Kadin Apresiasi Pemerintah

Oleh : Ridwan | Selasa, 07 November 2017 - 09:24 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengapresiasi capaian Kementerian Perdagangan RI yang berhasil membukukan nilai transaksi hingga Rp 18,70 triliun selama gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 yang digelar 11-15 Oktober 2017 silam.

"Kami tentu mengapresiasi atas capaian ini. Dengan konsep baru penyelenggaraan TEI tahun ini, ternyata dapat meraih target-target yang telah ditetapkan," ujar Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani di sela-sela Konferensi Pers di Gedung Utama Kementerian Perdagangan (6/11/2017).

Menurutnya, konsep yang mengedepankan pada aspek business to business selain dari aspek G to G mampu menarik perhatian para buyers untuk bertransaksi dalam ajang itu. "Bagi pengusaha business matching itu sangat penting sebelum mengambil keputusan," ungkap dia.

Pihaknya juga mengaku, selama kurun waktu gelaran TEI, Kadin banyak menerima kunjungan delegasi binis maupun pemerintah dari berbagai negara. Selain itu, tak sedikit pihaknya juga menerima permintaan untuk melakukan business matching, mencari mitra dan kerjasama dengan pihak lokal.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa ajang TEI 2017 dengan tampilan baru yang secara resmi dibuka Presiden Joko Widodo itu sukses menembus target pengunjung dan transaksi. Kesuksesan ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya pengunjung yang mencapai 27.711 orang dari 117 negara selama 5 hari pelaksanaan TEI 2017.

"Jumlah ini naik 78% dibandingkan tahun 2016 sebanyak 15.567 orang. Negara dengan jumlah pengunjung tertinggi pada TEI 2017 selain Indonesia, berasal dari Jepang, Afganistan, Arab Saudi, India, dan Malaysia," jelas Enggar.

Di lokasi penyelenggaraan yang baru, TEI dapat terlaksana lebih baik dibandingkan sebelumnya. "Lokasi yang lebih representatif untuk pameran tingkat internasional dan penataan zonasi produk sesuai permintaan pasar dibuat lebih baik dan menarik sesuai dengan standar internasional, sehingga kenyamanan dalam bertransaksi dan bernegosiasi bisnis dapat dilakukan," imbuhnya.

Sebanyak 1.108 pelaku usaha ikut berpartisipasi dalam TEI 2017. Negara-negara dengan nilai transaksi produk terbesar selama TEI 2017 yaitu Laos sebesar USD 588 juta (45,82%), India USD 104,29 juta (8,13%), Mesir USD 83,01 juta (6,47%), Arab Saudi USD 73,60 juta (5,74%), dan Italia sebesar USD 64,87 juta (5,06%).

TEI tahun ini, lanjut Mendag, berhasil membukukan total transaksi sebesar USD 1,41 miliar atau setara Rp 18,70 triliun. Jumlah total transaksi ini meningkat sebesar 37,36% dibandingkan hasil transaksi pada TEI 2016, yang tercatat sebesar 1,02 miliar.

Sementara itu, untuk perolehan transaksi produk pada TEI 2017 tercatat USD 1,28 miliar, meningkat 55,91% dibandingkan hasil transaksi produk pada ajang TEI 2016 sebesar USD 823,06 juta.

"Batu bara menjadi produk unggulan Indonesia yang menempati posisi pertama perolehan transaksi produk di TEI 2017. Transaksinya mencapai USD 588 juta atau 45,82% dari total transaksi produk," ujarnya.

Produk-produk lainnya yang berhasil menarik minat buyers yaitu kopi yang menghasilkan transaksi sebesar USD 91,62 juta (7,14%), minyak esensial sebesar USD 80,43 juta (6,27%), makanan olahan sebesar USD 78,61 juta (6,13%), dan CPO sebesar USD 69,58 juta (5,42%).

Namun, berdasarkan data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), permintaan pada sektor jasa pada TEI 2017 ini sebesar USD 41,37 juta, sedikit menurun dibanding perolehan tahun lalu sebesar USD 48,53 juta atau menurun 14,76%