Indonesia Tourism Outlook Kembangkan Industri Pariwisata Nasional

Oleh : Chodijah Febriyani | Selasa, 24 Oktober 2017 - 07:29 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Indonesia Tourism Outlook (ITO) segera digelar di Jakarta pada 1 November 2017 sebagai upaya untuk menganalisis prospek, peluang, dan mengumpulkan masukan dari berbagai pihak terkait pengembangan sektor pariwisata Indonesia.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana di Jakarta, Senin (23/10/2017)  menyatakan pihaknya menyambut baik ITO yang diharapkan mampu menghimpun lebih banyak masukan sekaligus menganalisis prospek pariwisata Indonesia ke depan.

"Ajang ITO yang diinisiasi oleh Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) dan didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai kalangan yang kompeten dan terkait langsung dengan sektor pariwisata," tuturnya kepada awak media.

Menurut Pitana, berbagai masukan yang datang dari kalangan yang kompeten di bidangnya akan sangat bermanfaat bagi pemerintah untuk merancang dan memberlakukan kebijakan yang mendorong sektor pariwisata makin maju.

"Melalui ITO kami berharap seluruh pemangku kepentingan yang terkait pariwisata dapat memberikan sumbangsih masukannya untuk pengembanga pariwisata Indonesia yang lebih baik ke depan," ujarnya.

Sementara itu Chairman PATA Chapter Indonesia Purnomo menanggapi digelarkan ITO menyampaikan selamat atas kegiatan tersebut.

"Saya mengapreasiasi, apalagi di tengah target 20 juta kunjungan wisman yang dicanangkan oleh pemerintah ini tentunya harus dilakukan kerja keras bersama oleh seluruh lapisan baik dari pemerintah, pengusaha, pelaku pariwisata termasuk teman-teman dari media," ucapnya.

Ia berpendapat ITO merupakan terobosan yang sangat ideal dalam menyongsong tahun 2018 sehingga untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisman dapat dikerjakan secara bersama-sama dan bergotong royong dari berbagai lapisan.

Pemerintah telah memasang target pada 2019 kunjungan wisatawan mencapai 20 juta wisman dan 275 juta perjalanan wisatawan nusantara (wisnus).

Pariwisata sendiri diproyeksikan menjadi penyumbang devisa terbesar dengan nilai Rp280 triliun.

Adapun indeks daya saing pariwisata ditarget lompat ke posisi 30, dan penyerapan tenaga kerja pariwisata sebanyak 13 juta orang.