Potensi Geothermal Kecil, LSM Minta TNGL Tak Diganggu

Oleh : Irvan AF | Rabu, 28 Desember 2016 - 14:25 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Konsorsium LSM Lingkungan Aceh menyarankan Pemerintah untuk memilih lokasi alternatif di luar zona inti kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) untuk melanjutkan pengembangan proyek panas bumi atau geothermal.

Juru bicara Koalisi Peduli Hutan Aceh (KPHA) Efendi Isma mengatakan bahwa dalam website Dinas Pertambangan dan Energi Aceh menunjukan potensi energi panas bumi di kawasan hutan Ekosistem Leuser relatif kecil bila dibandingkan dengan potensi di kawasan lain di Aceh.

Terdapat 14 lokasi alternatif yang tersebar di tujuh kabupaten yang memiliki potensi energi panas bumi di Provinsi Aceh, bila digabungkan hasil energinya mencapai lebih dari 950 MW lebih besar dibandingkan dengan hanya 142 MW di lokasi yang diajukan untuk perubahan status zonasi di Gunung Kembar dan lokasi lain di Kabupaten Gayo Lues.

Hampir semua lokasi alternatif tersebut letaknya lebih dekat dengan kota-kota besar di Aceh, sehingga lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan energi, katanya.

"Saya rasa aneh bila lokasi alternatif ini tidak dikembangkan terlebih dahulu, bagaimana bisa proyek energi panas bumi pertama di Aceh diajukan di tengah-tengah salah satu kawasan yang paling berharga dan tak tergantikan di Aceh," ujar Efendi di Jakarta, Selasa (27/12/2016).

Untuk itu, ia mengatakan konsorsium meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menolak kemungkinan penurunan status Kawasan Kappi dan menegaskan komitmen untuk terus melindungi status zona inti kawasan tersebut.

Sebelumnya Ketua Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) Farwiza Farhan mengatakan bahwa para peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) baru memaparkan laporan mereka pada 8 Desember 2016, yang merekomendasikan perubahan zonasi kawasan lindung yang merupakan bagian dari Tropical Rainforest Heritage of Sumatra World Heritage Site.

Hal ini, menurut dia, akan memungkinkan proyek energi panas bumi dibangun dan menghancurkan zona inti yang berada di jantung Kawasan Ekosistem Leuser.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, perusahaan asal Turki mengajukan rencana untuk membangun proyek energi panas bumi di kawasan Kappi yang merupakan kawasan zona inti dan koridor keanekaragaman hayati yang hidup di dalam TNGL.

Hutan di Kawasan Ekosistem Leuser ini merupakan salah satu habitat terakhir bagi spesies-spesies kunci Sumatera seperti gajah, orangutan, badak dan harimau sumatera.

Selain itu, Kawasan Kappi juga merupakan koridor penyambung antara blok-blok habitat satwa yang berada di bagian timur dan barat TNGL, yang merupakan kawasan hutan tropis warisan dunia dan bagian dari Kawasan Ekosistem Leuser, salah satu Kawasan Strategis Nasional yang dilindungi oleh hukum perundang-undangan Republik Indonesia karena fungsi lingkungannya.(ant/iaf)