Industri Mamin Berperan Penting Terhadap Produk Domestik Bruto

Oleh : Ridwan | Selasa, 10 Oktober 2017 - 12:33 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kementerian Perindustrian terus tingkatkan pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) nasional. Selain menciptakan iklim investasi yang kondusif, Kemenperin juga terus memfasilitasi promosi produk industri mamin baik dalam maupun luar negeri.

Industri mamin mempunyai peranan penting dalam pembangunan sektor industri terutama kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non migas sebesar 34,42 persen pada triwulan kedua tahun 2017.

"Indonesia dengan jumlah penduduk hampir mencapai 2,6 juta orang merupakan pangsa pasar yang sangat menjanjikan. Apabila para pelaku industri mamin dapat memanfaatkan potensi tersebut, industri ini akan tumbuh dengan baik," ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto saat membuka Pameran Produk Industri Makanan dan Minuman di Plasa Industri Kementerian Perindustrian, Selasa (10/10/2017).

Ia menambahkan, walaupun mengalami perlambatan, pertumbuhan industri mamin pada kuartal kedua tahun 2017 mencapai 7,19 persen. "Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri mamin mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional," tambahnya.

Peranan tersebut juga dapat dilihat dari sumbangan nilai ekspor produk mamin termasuk minyak kelapa sawit pada periode Januari-Juni 2017 sebesar US$ 15,4 miliar. Sementara itu realisasi investasi sektor makanan sampai dengan triwulan kedua tahun 2016 sebesar Rp21,6 triliun untuk PMDN dan US$ 1,2 miliar untuk PMA.

Industri mamin menduduki posisi strategis dalam penyediaan produk siap saji yang aman, bergizi dan bermutu. "Oleh karena itu, agar memenuhi ketiga aspek tersebut langkah yang dilakukan antara lain mendorong penerapan SNI, Good Manufacturing Practices (GMP), dan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), Food Hygiene, Food Safety, Food Sanitation, serta penerapan standar pangan internasional," ucap Airlangga.

Menurut Airlangga, dalam persaingan global saat ini, Indonesia berpartisipasi aktif di dalam forum Codex Allimentarius Commission (CAC) yang bertujuan untuk membahas standar mutu dan keamanan pangan dunia yang terkait dengan kepentingan industri.

"Dalam proses integrasi Asean Economic Community (AEC) pada tahun ini, sektor pangan merupakan salah satu sektor yang akan dipercepat pelaksanaannya," katanya