INDUSTRY.co.id - Bintaro, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, prevalansi gangguan sakit kepala yang dialami orang dewasa secara global pada tahun 2016 mencapai 50 persen. Jumlah ini diderita sekitar setengah sampai tiga perempat orang dewasa berusia 18-65 tahun.

Tingginya intensitas sakit kepala yang dialami orang dewasa, membuat Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) dari PT Dexa medica meluncurkan obat sakit kepala herbal pertama di Indonesia, HerbaPAIN yang terbuat dari bahan alami fraksi buah mahkota dewa.

Executive Director DLBS, Raymond Tjandrawinata mengatakan, tingginya tingkat kejadian sakit kepala mendorong PT Dexa Medica sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia memproduksi obat sakit kepala herbal yang aman dikonsumsi.

"HerbaPAIN diformulasi dengan menggunakan metode pendekatan Tandem Chemistry Expression Bioassay System (TCEBS) yang berupa kombinasi teknik kimia, biokimia, serta farmakologi modern," ujar Raymond saat konferensi pers peluncuran HerbaPAIN di Bintaro, Tangerang (1/10/2017).

Ia menambahkan, HerbaPAIN dibuat dengan menggunakan teknologi advance fractionation technology (AFT) yang membuat mahkota dewa mengalami proses ekstraksi bertingkat untuk menemukan fraksi spesifik yang tepat dalam mengobati penyakit. "Ini sekaligus menjadikan HerbaPAIN menjadi salah satu produksi hasil teknologi obat herbal modern," terangnya.

Sementara itu, General Manger Consumer Helath PT Dexa Medica, Andrew Sulistya mengungkapkan, meskipun berasal dari bahan alam buah mehkota dewa, HerbaPAIN sangat efektif meredakan sakit kepala. "Ini dibuktikan dari penelitian lembaga research yang menyatakan bahwa 91 persen konsumen merasa HerbaPAIN lebih baik atau sama dengan obat sakit kepala kimia yang biasa mereka konsumsi," katanya.

Selain itu, tegas Andrew, keunggulan HerbaPAIN dibandingkan obat sakit kepala lainnya adalah obat sakit kepala herbal yang tidak memiliki efek jantung berdebar atau deg-degan. "Ini karena, HerbaPAIN tidak mengandung kafein yang dapat merangsang reseptor pada sel-sel di dalam hati untuk meningkatkan efek jantung," tandasnya.