Menperin: Industri Sepatu Dalam Negeri Mampu Hasilkan Produk Berkualitas

Oleh : Ridwan | Selasa, 26 September 2017 - 07:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Sidoarjo, Industri sepatu atau alas kaki dalam negeri tidak kalah kualitasnya dengan produk luar negeri. Terbukti, industri sepatu dalam negeri kita sudah banyak menerima order dari merek-merek terkenal.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto saat mengunjungi industri sepatu PT Aggiomultimex di Sidoarjo, Jawa Timur (25/9/2017).

"Kualitas produk sepatu dalam negeri tidak kalah dengan kualitas luar negeri, hal ini bisa kita lihat dari cara produksi industri sepatu PT Aggiomultimex yang mampu menghasilkan produk berkualitas," ujar Menperin Airlangga.

Sebelumnya, Airlangga mengatakan, sektor industri alas kaki, Indonesia berhasil menduduki posisi kelima sebagai eksportir di dunia setelah China, India, Vietnam, dan Brasil. Kemudian, market share-nya di pasar internasional mencapai 4,4 persen. Bahkan, berdasarkan data Trade Map, pertumbuhan ekspornya positif dari USD4,85 miliar pada 2015 atau naik 3,3 persen menjadi USD5,01 miliar pada 2016.

"Peningkatan kinerja ekspor alas kaki Indonesia tersebut melebihi pertumbuhan nilai ekspor dunia yang hanya sekitar 0,19%. Hal ini menunjukkan bahwa produk alas kaki dalam negeri memiliki daya saing di atas rata-rata dunia,” paparnya.

Seperti diketahui, industri alas kaki, produk kulit, dan pakaian jadi merupakan sektor strategis dan menjadi prioritas untuk terus dikembangkan karena mampu memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap perekonomian nasional. Hal tersebut dibuktikan melalui capaian produk domestik bruto (PDB) kelompok industri ini yang naik dari Rp31,44 triliun pada 2015 menjadi Rp35,14 triliun pada 2016.

Airlangga mengatakan, nilai produksi industri kecil menengah (IKM) alas kaki diprediksi mencapai Rp24 triliun pada 2017. Pada 2016, penambahan investasi IKM alas kaki diperkirakan sebesar Rp2,8 triliun dengan nilai produksinya mencapai Rp22,98 triliun. "Kami memproyeksikan, nilai produksi sektor ini akan meningkat pada tahun 2017 sebesar Rp24,25 triliun," kata Airlangga.

Kementerian Perindustrian mendorong produktivitas dan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) alas kaki nasional. Sektor ini menjadi salah satu yang diprioritaskan pengembangannya karena berperan dalam memberikan kontribusi terhadap devisa negara dan penyerapan tenaga kerja.

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan, secara umum, rata-rata nilai investasi yang ditanamkan untuk menjalankan usaha IKM alas kaki di dalam negeri sebesar Rp37 juta. Sementara itu, untuk menghasilkan produknya, diperlukan bahan baku utama yang rata-rata senilai Rp6,5 juta dalam satu bulan.

"Sedangkan, nilai produksi penjualan dari hasil industri ini rata-rata dalam satu bulan menghasilkan pemasukan Rp14 juta. Dengan hasil produksi tersebut didapatkan nilai tambah rata-rata sebesar Rp6,8 juta dalam satu bulan," ungkapnya.