Pejabat Kota Cilegon Tidak Pedulikan Arahan Presiden Jokowi

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 23 September 2017 - 16:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Jumlah aparatur pemerintahan yang berhasil diamankan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terus bertambah. Mereka seolah tidak peduli arahan Presiden Jokowi yang selalu dalam setiap kesempatan meminta agar pejabat Negara tidak melakukannya lagi.

Terakhir pada Jumat (22/9/2017 Tim Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepala daerah dan sejumlah pejabat di wilayah Provinsi Banaten.

"Sampai tengah malam hari Jumat, 22 September 2017, KPK melakukan OTT di kabupaten/kota di Banten. Sejauh ini diamankan sekitar 10 orang, di antaranya kepala daerah, pejabat dinas dan swasta," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Sabtu (23/7/2017)

KPK juga mengamankan sejumlah uang dalam OTT tersebut.

"Ada uang ratusan juta yang diamankan sebagai barang bukti," kata Febri.

Menurut Presiden, dirinya telah berulang kali menyampaikan kepada seluruh menteri di Kabinet Kerja untuk memperbaiki sistem kerja dalam memberantas potensi tindak kriminal korupsi. Selain itu, Presiden juga mengingatkan korupsi dapat terjadi akibat kurangnya integritas maupun moralitas sejumlah pejabat kementerian atau lembaga negara.

"Coba, sudah berapa yang sudah ditangkap baik OTT (operasi tangkap tangan-red) oleh KPK ataupun Saber Pungli. Kan sudah bukan puluhan, sudah ratusan atau mungkin bahkan ribuan," kata Presiden.

Sementara itu Menurut wakil ketua KPK, Basaria Panjaitan penangkapan ini terkait dugaan korupsi dalam proses perizinan kawasan industri di salah satu kabupaten/kota di Banten. Menurut informasi, Wali Kota Cilegon ditangkap bersama dengan pejabat kedinasan dan beberapa pihak swasta.

“Semua yang ditangkap telah dibawa ke Gedung KPK Jakarta untuk menjalani pemeriksaan. "Tim sudah mengamankan 10 orang di Kantor KPK," kata Basaria.

Rencananya, hari ini KPK akan menggelar konferensi pers terkait status penanganan perkara tersebut.