Reksadana Pancing Dana Deposito Perbankan

Oleh : Wiyanto | Senin, 18 September 2017 - 11:27 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Perusahaan investasi asing sedag gencar mengicar dana deposito perbankan untuk dialihkan ke reksadana. Alasannya ekonomi Indonesia yang terjaga stabil, menjadi lembaran argumentasi lembaga keuangan non bank ini antusias mengantongi dana segar dari peralihan perbankan.

“Pasar obligasi Indonesia masih memiliki ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut. Kondusifnya pertumbuhan pasar obligasi membuat MAMI menyarankan kepada masyarakat untuk mengalihkan sebagian dana simpanannya di bank ke reksa dana pendapatan tetap,” kata Ezra Nazula, Chief Investment Officer, Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia seperti ditulis Senin (18/9/2017).

Katarina Setiawan, Chief Economist and Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia  mengatakan, peluang investasi ini seharusnya dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin menumbuhkan asetnya. Investor news flash tidak perlu memiliki perasaan khawatir sudah terlambat untuk berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap, karena pertumbuhannya masih akan menarik, ditopang oleh fundamental ekonomi yang kuat dan tingginya yield obligasi Indonesia diantara negara-negara dengan peringkat investment grade.” katanya.

Lebih lanjut Katarina mengatakan, “Investor dapat memanfaatkan reksa dana Manulife Obligasi Unggulan (MOU) yang tidak hanya berinvestasi pada obligasi pemerintah, tetapi juga dapat berinvestasi pada obligasi korporasi sampai 60%. Komposisi portofolio reksa dana MOU membuat produk ini memiliki volatilitas yang lebih rendah daripada reksa dana obligasi pemerintah yang murni, namun memberikan kinerja yang lebih unggul.”

Komposisi portofolio reksa dana MOU terdiri dari 40% - 100% obligasi pemerintah, 0% - 60% obligasi korporasi, dan 0% - 20% di pasar uang. Komposisi tersebut menciptakan risk mismatch, dimana volatilitasnya rendah namun kinerjanya unggul. “Di saat terjadi siklus kenaikan suku bunga, porsi obligasi korporasi menjadi buffer bagi kinerja MOU. Sementara di saat terjadi siklus penurunan suku bunga, porsi obligasi korporasi menjadi enhancer kinerja MOU,” ujar Katarina. Ezra menjelaskan,