INDUSTRY.co.id, Jakarta - Agung Podomoro Group selaku pengelola Lindeteves Trade Center atau LTC Glodok menepis kabar isu pusat perbelanjaan di Glodok kian meredup atau banyak toko-toko yang menutup usahanya. Bahkan menurutnya saat ini okupansi toko di LTC Glodok sudah mencapai 100 persen.

“Okupansi toko di LTC yang berjumlah 3000 kini sudah terisi 100 persen sejak imlek tahun ini. Artinya ada peningkatan dari 95 persen okupansi pada tahun lalu,” kata Hendry Trie Asmono, selaku Manajer Periklanan dan Promosi LTC Glodok dalam temu media di kawasan Glodok, Selasa (12/9/2017).

Ia mengatakan, LTC Glodok merupakan sebagai satu-satunya pusat perbelanjaan yang fous di bidang penjualan alat-alat teknik, tools, listrik, elektronika, keamanan dan sebagainya yang terlengkap. “LTC Glodok sudah dipersepsi sebagai satu-satunya kawasan belanja tools yang lengkap dan berkualitas,” ujarnya

Karena itu, LTC Glodok selalu dikunjungi sebanyak 50 ribu orang per hari, atau meningkat 10 persen dari tahun lalu sekitar 45 ribu orang perhari. “Adapun rata-rata omzet tiap kios berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 20 juta perhari,” ungkapnya

Agung Podomoro Land sebagai pengembang LTC Glodok telah menjual seluruh toko pada 2006 dengan harga sekitar Rp100 juta-Rp150 juta per meter persegi.

Sekarang harga jualnya sudah menjadi Rp600 juta-Rp700 juta per meter persegi. Pemilik biasanya menyewakan kios dengan harga mulai Rp100 juta sampai Rp130 juta setahun. Harga sewa per tahun juga naik berkisar 5-8 persen.

Karena bisnis yang menguntungkan itu, tidak mengherankan masih banyak pedagang yang berminat memiliki kios di Glodok.

Ia menambahkan, untuk mendrive visitor pihaknya juga menyediakan berbagai fasilitas seperti yang terbaru ini sebuah area khusus untuk pijat refleksi bagi konsumen yang datang kemari. Karena yang datang itu rata-rata kurir jadi beragam layanan diberikan ada juga makan, minum, cuci motor dan servis motor gratis.