Kemenperin Terus Pacu Kegiatan R&D Guna Tumbuhkan Daya Saing Industri Nasional

Oleh : Ridwan | Selasa, 05 September 2017 - 11:24 WIB

INDUSTRY.co.id - Bogor-Kementerian Perindustrian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) terus melakukan berbagai upaya dalam mendorong kegiatan Research and Development (R&D) guna mendukung pertumbuhan dan daya saing industri nasional.

Salah satu langkah Kemenperin dalam mendukung kegiatan R&D yakni adanya kolaborasi nasional Kemenperin bersama Astra Ventura dan PT Rekadaya Multi Adiprima (RMA).

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Lintong Sopandi Hutahean mengatakan, kolaborasi antara litbang Badan Penelitian dan Pengembangan (BPPI) dengan produsen komponen otomotif Rekadaya Multi Adiprima (RMA) telah berjalan sejak tahun lalu.

RMA bekerja sama dengan tiga lembaga penelitian di bawah naungan Kemenperin. Ketiga lembaga tersebut adalah, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), Balai Besar Tekstil (BBT) dan Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI).

Penelitian antara RMA dengan B4T menghasilkan cover accu kendaraan khususnya untuk produk Daihatsu Xenia. Produk ini berfungsi untuk melindungi baterai dari pengaruh suhu panas yang dapat merusak cell accu.

Selanjutnya, BBT dengan RMA juga mengembangkan prototipe panel pengendali kebisingan suara dari serat alam dan produk daur ulang limbah. Selain itu, RMA dan BBTPPI juga meneliti mengenai produksi membran selulosa asetat dari limbah tekstil.

"Berbagai kegiatan industri seperti non woven, plastik, metal, interior dan printing yang menjadi fokus bisnis RMA dapat lebih dikembangkan lagi dengan kerja sama R&D dan pengembangan material dan desain. Sejauh ini sinergi antara Litbang dengan RMA sudah bisa dikomersialisasi, sehingga kerja sama ini diperluas dengan merangkul lima litbang lain dengan penandatanganan MoU," kata Lintong di Bogor (4/9/2017).

Kelima lembaga penelitian tersebut adalah Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) terkait penelitian dan pengembangan material flame retardant, anti fungi, painting dan transport packaging serta Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) terkait pengembangan material composite berbasis serat.

Adapun, Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) terkait teknologi machine stamping, Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) terkait interior otomotif berbasiskan budaya lokal Indonesia, terakhir Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP) terkait material berbasis karet dan plastik.

Tujuan utama kerja sama ini adalah mengurangi ketergantungan industri otomotif terhadap komponen impor. Selain itu, sinergi ini juga diharapkan mendukung upaya pemerintah dalam percepatan hilirisasi industri. Pengembangan riset juga mendukung daur ulang sisa produksi.

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ngakan Timur Antara mengungkapkan, melalui kolaborasi Nasional kali ini guna menunjukan kepada stake holder pelaku industri bahwa kerjasama antara Balai R&D denagn pelaku Industri jika dilakukan secara kontinyu dan serius akan dapat menghasilkan produk industri yang berkualitas.

Lebih lanjut, Ngakan menegaskan, R&D inovasi ini merupakan suatu keniscayaan yang harus dilakukan untuk mendorong daya saing Bangsa. "Tanpa R&D , bangsa Indonesia jangan berharap banyak akan mampu berdaya saing serta akan selalu ketinggalan dengan negara lain," tegasnya.

Ngakan berharap melalui kolaborasi Nasional kali ini menunjukan kepada stake holder pelaku industri bahwa kerjasama antara Balai R&D dengan pelaku Industri jika dilakukan secara kontinyu dan serius akan dapat menghasilkan produk industri yang berkualitas.