Menteri Airlangga: Industri Farmasi Jadi Salah Satu Prioritas Dalam RIPIN

Oleh : Ridwan | Senin, 04 September 2017 - 13:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Depok-Pasar industri farmasi di Indonesia besar dikarenakan jumlah penduduk yg banyak dan luasnya jangkauan BPJS. Pertumbuhan industri farmasi terbesar terjadi di triwulan ke 2 tahun 2017 yakni sebesar 7 persen.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto pada saat acara peresmian pabrik health care PT Buyer Indinesia sekaligus merayakan 60 Tahun PT Buyer Indonesia di Depok, Jawa Barat, Senin (4/9/2017).

"Industri farmasi menjadi salah satu prioritas dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN)," ungkap Airlangga.

Sebelumnya, Airlangga mengatakan, salah satu faktor pendorong tumbuhnya industri farmasi adalah meluasnya jangkauan kepesertaan dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS Kesehatan yang mencapai 175 juta anggota hingga Maret 2017, atau 66% dari keseluruhan populasi penduduk Indonesia.

"Hal ini juga didukung komitmen pemerintah menjadikan industri farmasi sebagai salah satu industri prioritas di Tanah Air," terangnya.

Hal ini juga diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), Evie Yulin yang ditemui INDUSTRY.co.id beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, semakin luasnya jangkauan JKN kepada masyarakat, berarti semakin banyak masyarakat yang kini memiliki akses pada pelayanan kesehatan. Hal ini juga berkontribusi terhadap pertumbuhan konsumsi obat dan perkembangan industri farmasi secara keseluruhan.

Lebih lanjut, IPMG menilai investasi di sektor riset dan pengembangan (R&D) dan bahan baku industri menjadi peluang yang harus bisa dimaksimalkan pemerintah. Apalagi sektor bahan baku industri telah ditetapkan menjadi prioritas utama dalam roadmap industri farmasi.

"Riset dan pengembangan merupakan fondasi dari industri farmasi. Obat-obatan inovatif yang merupakan hasil dari riset dan pengembangan, adalah komponen utama untuk meningkatkan tingkat peluang hidup di dunia," pungkasnya.