Menteri Airlangga: Kerja Sama Perguruan Tinggi dan Industri Perlu Diperkuat

Oleh : Ridwan | Senin, 04 September 2017 - 08:09 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Tahun ini Indonesia meraih rangking 9 perihal daya saing industri dari United Nations Industrial Development Organization ( UNIDO ) naik satu peringkat dari tahun lalu. Program yang kami jalankan bertujuan untuk meningkat daya saing industri dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat membuka perkuliahan dan kuliah umum mahasiswa baru Universitas Mercu Buana akhir pekan lalu di Jakarta.

"Kerja sama perguruan tinggi dan industri perlu diperkuat untuk meningkatkan daya saing industri terutama dalam pembinaan SDM," ungkap Airlangga.

Sebelumnya, Menperin mengatakan, sumber daya manusia (SDM) merupakan aset penting untuk turut mendorong pembangunan ekonomi nasional, termasuk di sektor industri.

"Dengan SDM yang terampil, manufaktur dalam negeri akan dapat lebih berdaya saing baik di tingkat domestik maupun global seiring perkembangan teknologi terkini," terangnya.

Seperti diketahui, selain fokus membangun infrastruktur, pemerintah juga saat ini tengah gencar membangun kompetensi SDM Indonesia.

"Oleh karenanya, kami telah meluncurkan program pendidikan vokasi industri untuk menciptakan SDM yang kompeten dan profesional dalam mendukung kemandirian ekonomi nasional," tegasnya.  

Selama tiga tahap peluncuruan program vokasi yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri, Kemenperin telah melibatkan sebanyak 307 industri dan 1035 SMK. Ketiga tahap tersebut untuk wilayah, Jawa Timur, Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, serta Jawa Barat. Program ini akan terus dilanjutkan per provinsi di seluruh wilayah Indonesia.

Pada tahun 2019, Kemenperin menargetkan program pendidikan vokasi industri ini diikuti sebanyak 1.775 SMK dan 355 industri dengan jumlah lulusan tersertifikasi yang dihasilkan mencapai 845.000 orang.

"Kemenperin optimistis target satu juta SDM industri yang tersertifikasi kompetensi sampai tahun 2019 akan tercapai, dengan 845.000 siswa program link and match dan 162.000 lulusan Diklat 3in1," pungkasnya.