Industri Minuman Ringan Semakin Kuatkan Daya Saing di Pasar Global

Oleh : Ridwan | Rabu, 30 Agustus 2017 - 17:56 WIB

INDUSTRY.co.id - Medan- Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Agro memberikan apresiasi kepada Coca-Cola Amatil Indonesia yang telah merampungkan pabrik barunya di Medan, Sumatera Utara.

Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas lima hektare ini memiliki kapasitas produksi mencapai 150 juta botol per tahun untuk didistribusi ke seluruh wilayah di Pulau Sumatera, antara lain Aceh, Kepulauan Riau, Provinsi Riau, Sumatera Barat, dan Jambi.

Hal ini menjadi bukti bahwa industri makanan dan minuman nasional semakin menguatkan daya saingnya dalam mengisi rantai pasok untuk pasar domestik dan ekspor.

"Kami memberikan apresiasi kepada perusahaan ini sebagai pelopor dalam industri minuman ringan di Indonesia yang selama ini turut berkontribusi terhadap perekonomian nasional," ungkap Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto ketika melakukan kunjungan kerja di pabrik baru Coca-Cola Amatil Indonesia, Medan, Sumatera Utara, Rabu (30/8/2017).

Panggah menegaskan, industri makanan dan minuman merupakan sektor yang sangat strategis dan masih mempunyai prospek bisnis yang cukup cerah di Tanah Air, dengan ditunjukkan melalui kinerja pertumbuhannya pada semester I tahun 2017 yang mencapai 7,69 persen.

"Sedangkan, kontribusi industri makanan dan minuman terhadap PDB nasional sebesar 6,06 persen," terangnya.

Peran subsektor industri makanan dan minuman dalam memberikan sumbangan pada PDB industri non-migas, juga terbesar dibandingkan subsektor lainnya, yaitu mencapai 33,63 persen pada semester I tahun 2017.

Di samping itu, realisasi investasi di sektor industri makanan dan minuman pada periode yang sama sebesar Rp21,6 triliun untuk PMDN dan US$1,18 miliar untuk PMA.

Dengan kinerja yang gemilang tersebut, Panggah menyampaikan, pihaknya aktif mendorong agar para pelaku industri makanan dan minuman di dalam negeri tetap berupaya untuk meningkatkan mutu, produktivitas dan efisiensi di seluruh rangkaian proses produksi.

Sejalan dengan langkah itu, diperlukan pula peningkatan kompetensi sumber daya manusia serta kegiatan penelitian dan pengembangan.

"Kami mengharapkan Coca-Cola Amatil Indonesia dapat berkontribusi pada program pembinaan dan pengembangan SMK berbasis kompetensi yang link and match dengan industri," tutur Panggah.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan, pihaknya semakin gencar meningkatkan produktivitas dan daya saing industri nasional agar terus menghasilkan produk-produk yang memiliki keunggulan komparatif.

Selain didukung dengan sumber daya alam yang melimpah, potensi tersebut bisa tercapai karena juga adanya kebijakan pro bisnis dari pemerintah.

Di tengah ketatnya persaingan global, beberapa produk Indonesia mampu kompetitif dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perdagangan dunia. Tentunya ini dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.

"Bahkan, daya saing industri makanan dan minuman nasional berada di posisi empat besar dunia," pungkasnya.