Permintaan Pasar Membaik, Lotte Chemical Naikkan Terget Produksi Hingga 95 Persen

Oleh : Ridwan | Senin, 28 Agustus 2017 - 14:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Perusahaan yang bergerak dibidang industri polyethylene dan perdagangan besar, PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) membidik bisa tingkatkan produksi pabrik hingga mencapai 95 persen. Sebelumya FPNI mematok target utilisasi produksi pabrik mencapai 90 persen. 

 

"Kapasitas kami bisa mencapai 100 persen, kami bisa naikkan target," ungkap Direktur Independen FPNI, Johannes Bambang akhir pekan lalu di Jakarta.

 

Ia melanjutkan, permintaan pasar polyethylene pada semester I-2017 masih cukup baik. "Kami berharap penjualan pada semester II-2017 ini kan membaik seiring dengan peningkatan permintaan pada pasar," terangnya.

 

Pada tahun sebelumnya, utilisasi FPNI mencapai 76 persen. Pada tahun lalu, produksi polyethylene mencapai 346.000 ton dan target total kapasitas produksi 450.000 ton. "Artinya, bila tahun ini membidik utilisasi produksi mencapai 95 persen, FPNI membidik produksi sebanyak 427.500 ton," tegas Johnes.

 

Lebih lanjut, Johanes menjelaskan, semester i-2017, FPNI membukukan pendapatan sebesar US$227,37 juta. Capaian tersebut meningkat 1,86 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar US$ 223,1 juta. Sedangkan, laba bersih periode berjalan semester I-2017 yakni US$ 1,95 juta. "Angka ini meningkat 133,01 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni sebesar US$ 836.000," imbuhnya.

 

Tahun ini, FPNI menargetkan belanja modal sebesar US$ 9 juta. Emiten ini akan fokus pada peningkatan produksi polyethylene. "Dana ini akan digunakan untuk maintenance dan penggantian beberapa mesin. Selain itu, perseroan juga berencana ,erambah usaha real estate," sebut Johanes.

 

Sementara itu, lanjut Johanes, perseroan berkeyakinan dengan menambah kegiatan usaha utama akan menambah pendapatan sebagai nilai tambah bagi pemegang saham. Untuk mengoptimalkan bisnis tersebut, FPNI menargetkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan lahan industri. "Adapun pesaing usahanya yakni adanya kawasan industri yang berada di sekitar lokasi lahan," pungkasnya.