Soetrisno Bachir, Tak Terima Gaji Jaga Independensi untuk Industri

Oleh : Irvan AF | Kamis, 24 Agustus 2017 - 20:04 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Tak banyak pejabat di negara ini yang ikhlas mengabdi tanpa mencicipi gaji sedikit pun. Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir, adalah salah satu pejabat negara yang mengembalikan gaji yang seharusnya dia terima ke negara. Soetrisno tidak menerima gaji dan termasuk fasilitas lainnya seperti mobil dalam kapasitasnya sebagai pejabat negara.

“Saya memang tidak menerima gaji setiap bulannya, karena gaji saya kembalikan lagi kepada negara,” ujar Soetrisno Bachir dalam perbincangan dengan INDUSTRY.co.id, di kediamannya, Kamis (24/8/2017).

Pria yang akrab disapa Tris itu bercerita bahwa perjalanan dinasnya ke daerah dan keluar negeri juga menggunakan uang sendiri.

“Jadi saya tidak menerima apapun dari negara, termasuk fasilitas kendaraan. Saya bahkan harus keluar uang untuk perjalan dinas keluar negeri. Untuk tiket dan hotel, semuanya saya pakai uang sendiri,” papar Tris yang juga pengurus PP Muhammadiyah yang menangani ekonomi itu.

Menurut dia, sebagai pengusaha yang telah memetik berkah dari usahanya selama ini di Indonesia, dia memiliki kewajiban untuk memberikan pengabdian kepada negara dan menjaga posisinya tetap independen.

"Ini saya lakukan dalam kapasitas saya sebagai Ketua KEIN agar independensi saya terjaga. Saya tak mau terikat oleh posisi saya, jadi dengan tidak menerima hak saya, saya bisa bebas memberi masukan untuk Presiden," tegas Tris.

Menurut pengusaha asal Pekalongan itu, selain dia ada dua anggota KEIN lainnya yang juga menolak menerima gaji.

"KEIN ini kan tugasnya memberi masukan kepada Presiden. User-nya adalah Presiden, bukan menteri perindustrian atau lembaga lainnya. Presiden lah yang akan melaksanakan anjuran-anjuran KEIN," tegas Tris lagi.

“Jadi masukkan seperti itu, kami sampaikan kepada presiden, termasuk masalah perekonomian lainnya juga kami memberikan masukkan kepada presiden,” paparnya.

Soetrisno Bachir yang mantan Ketua Umum PAN (Partai Amanat Nasional) itu juga enggan jika disebut masih mengurusi partai. Dia menyatakan dalam posisinya sebagai Ketua KEIN telah merancang peta jalan (road map_ industri nasional 2045.

"Kami merancang road map industri 2045. Saat seratus tahun Indonesia merdeka nanti, Indonesia telah menjadi negara industri yang dihargai di kancah regional dan global," tegasnya.