Kembangkan Lapangan Kedung Keris, Exxonmobil Indonesia Alokasikan Dana US$100 Juta

Oleh : Hariyanto | Senin, 21 Agustus 2017 - 10:54 WIB

INDUSTRY.co.id , Cepu - Perusahaan minyak dan gas (migas) asal Amerika Serikat (AS), Exxonmobil Indonesia mengalokasikan dana US$100 juta untuk mengembangkan lapangan Kedung Keris di Blok Cepu, Bojonegero, Jawa Timur (Jatim).

Pengembangan lapangan Kedung Keris tersebut ditargetkan memproduksi 10.000 barel per hari (bph). Nantinya minyak di Kedung Keris akan dialirkan ke fasilitas pengolahan utama Banyu Urip.

"Saat ini sedang persiapan proses lelang EPC (Engineering, Procurement, and Construction)," kata Vice President Public and Government Affairs Exxonmobil Indonesia Erwin Maryoto dalam temu media di Cepu, Sabtu (19/8/2017).

Menurut Erwin, pengembangan lapangan Kedung Keris tidak serumit Banyu Urip yang memiliki unit pengolahan utama (Central Processing Facility/CPF), gedung perkantoran terintegrasi dan waduk berkapasitas 2,5 juta meter kubik. Sehingga investasi Kedung Keris relatif kecil yakni US$ 100 juta.

"Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) mengenai persetujuan biaya lapangan Kedung Keris pada akhir Juli lalu. Sebelumnya kami juga sudah dapat PoD (Plan of Development) dan AFE (Authorization for Expenditure)," ungkap Erwin.

Erwin mengatakan, Exxonmobil hanya melakukan pemboran satu sumur di lapangan Kedung Keris ditambah pemasangan pipa sepanjang 16 kilometer (km) untuk disalurkan ke unit pengolahan utama di Banyu Urip, sebelum disalurkan ke fasilitas terapung kapal tanker raksasa, Floating Storage & Offloading (FSO) Gagak Rimang di Tuban.

Sementara lapangan Banyu Urip memiliki 45 sumur dengan perincian 30 sumur baru dan 15 sumur injeksi. "Pipanya agak lebih canggih dan kuat karena mengangkut minyak yang belum diproses atau masih bercampur dengan gas (H2S) dan zat lainnya," ungkapnya.

Dengan cadangan minyak 20 juta barel per hari, Exxonmobil menargetkan lapangan Kedung Keris bisa memproduksi hingga 10.000 bph. Untuk tahap awal diharapkan sudah beroperasi pada 2019.

Jika ditambah produksi Banyu Urip yang saat ini mencapai di atas 200.000 bph, maka produksi Exxonmobil dari blok Cepu bisa meningkat. Tambahan minyak dari lapangan Kedug Keris juga diharapkan bisa menjaga volume produksi Blok Cepu tetap stabil di angka tertinggi.

Exxonmobil menemukan cadangan minyak di lapangan Kedung Keris pada 2011 di Blok Cepu, atau tepatnya di Desa Sukoharjo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Pengeboran sumur Kedung Keris-1 dilakukan di daratan hingga kedalaman 2.143 meter.

Kontrak Kerja Sama (KKS) Cepu ditandatangani pada 17 September 2005, mencakup wilayah kontrak Cepu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Adapun sejumlah perusahaan yang tergabung menjadi kontraktor di bawah KKS Cepu adalah ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Ampolex Cepu Pte Ltd., PT Pertamina EP Cepu dan empat Badan Usaha Milik Daerah yakni PT Sarana Patra Hulu Cepu (Jawa Tengah), PT Asri Dharma Sejahtera (Bojonegoro), PT Blora Patragas Hulu (Blora) dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana (Jawa Timur). Sementara Exxonmobil memegang 45% dari total saham partisipasi Blok Cepu.